Mohon tunggu...
18 Margaretha Rosariamanda
18 Margaretha Rosariamanda Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Murid

buat ngirim tugas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jalani Saja Dulu

24 Januari 2024   20:33 Diperbarui: 30 Januari 2024   09:38 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

      “Rumah siapa yang dekat dengan sekolah?” Tanya Tegar lagi.

      “Rumah Marcel ga sih?” Jawab Esa.

      “Marcel, apakah kita boleh menggunakan rumahmu untuk membuat properti?” Tanya Tegar kepada Marcel.

      “Boleh kok, datang saja. Orang tuaku pasti senang dengan kedatangan kalian.” Jawab Marcel.

      “Apakah boleh aku membawa pacarku Selen untuk membantu kita? Dia sangat handal dalam pembuatan properti, sepertinya dia dapat membantu kita.” Izin Juna kepada mereka.

     “Boleh, Jun. Lebih baik kita mendapat bantuan dari pacarmu.” Ucap Esa.

      Dengan bantuan Selen, pacar Juna. Juna menjadi sutradara dalam pementasan ini, maka ia bertanggung jawab membantu tim perlengkapan membuat properti. Sebagai bantuan, ia meminta pacarnya yang profesional dalam teater untuk membantu pementasan mereka. Selen memberi tahu cara membuat pohon dan batu dari bahan bahan tersebut. Ternyata mereka membutuhkan 3 hari untuk membuat pohon dan batu, mereka melakukan sesuai dengan arahan Selen. Pohon dan batu buatan mereka berdiri tegak, siap untuk digunakan dalam pementasan.


      Tanpa disadari sudah tahun 2024, mereka mulai melakukan gladi kotor. Mereka hanya melakukan kesalahan kecil seperti lupa set properti dan tidak tahu waktu mengambil dan menaruh properti. Namun pada gladi bersih, mereka mendapat masalah. Pohon mereka tidak bisa berdiri karena salah satu kaki kayunya putus dan pakunya tidak kuat menahan kayu itu untuk berdiri. 

      “Itu kok ga bisa berdiri pohonnya?!” Ujar panik Esa.

     “Tadi kesenggol sama Dio, jadi jatoh terus ga bisa berdiri lagi.” Jelas Ardi.

     “Besok mau dipake! Ayo benerin cepet.” Ujar panik Tegar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun