Mohon tunggu...
Larasati Auliya
Larasati Auliya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

kepribadian, hots news.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksistensi Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal di Tengah Arus Modernisasi di Sektor Pendidikan

18 Agustus 2024   22:00 Diperbarui: 18 Agustus 2024   22:26 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seperti diketahui, Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagaman. Salah satunya adalah keberagaman akan budaya. Takkan ada habisnya apabila membahas mengenai budaya dan kearifan lokal yang ada di Indonesia. Namun, dimasa globalisasi dan modernisasi ini, budaya-budaya dan kearifan lokal tersebut sudah mulai tergeser karena sudah masuknya budaya-budaya asing. Bahkan budaya-budaya asing itu sudah mulai masuk di sektor pendidikan di Indonesia.

Pendidikan sendiri merupakan suatu hal pokok yang wajib didapat oleh setiap warga di Indonesia yang merupakan jalan pertama pembentukan karakter terhadap diri seseorang. Bahkan setiap warga Indonesia diwajibkan untuk bersekolah minimal 12 tahun. Yang artinya pendidikan bisa menjadi suatu wadah pengenalan akan kebudayaan lokal sejak dini. Mengingat sudah banyaknya budaya asing yang masuk, sangat penting untuk menerapkan pendidikan berbasis kearifan lokal.

Pendidikan berbasis kearifan lokal sendiri merupakan suatu pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dalam berbagai macam aspek. Pendidikan berbasis kearifan lokal dapat melahirkan generasi kompeten yang peduli terhadap masyarakat sekitar. Manfaat lain dari pendidikan berbasis kearifan lokal adalah sebagai sarana merefleksikan nilai budaya, menjaga jati diri dan identitas bangsa, juga suatu bentuk usaha untuk melestarikan kebudayaan lokal.

Salah satu usaha pemerintah dalam melaksanakan pendidikan berbasis kearifan lokal adalah dengan digunakannya seragam batik sekali setiap minggunya. Tentu usaha ini sudah sangat baik, mengingat batik merupakan salah satu warisan budaya di Indonesia. Pemakaian baju adat untuk perayaan hari-hari penting merupakan juga salah satu bentuk dari terlaksananya pendidikan berbasis kearifan lokal. Dan kini sudah banyak sekolah yang sudah memberikan materi mengenai pendidikan bahasa didaerah masing-masing sebagai bentuk pelestarian bahasa, yang dimana hal tersebut merupakan suatu bentuk usaha dari pengimplementasian kearifan lokal pada sektor pendidikan.

Pendidikan di Indonesia sendiri terus menerus mengalami perubahan dari masa ke masa. Bentuk perubahan dalam dunia pendidikan itu sendiri adalah adanya kurikulum yang terus menerus diubah untuk memaksimalkan pendidikan budaya di Indonesia tetap berjalan di masa modern ini. Kurikulum merdeka merupakan kurikulum yang sedang dipakai pada saat ini. Diadakannya P5 kerifan lokal dalam kurikulum merdeka adalah salah satu langkah bijak pemerintah untuk menanamkan rasa cinta budaya dan sarana pengenalan budaya atau kearifan lokal pada siswa.

Namun tidak dapat dipungkiri, bahwa budaya globalisasi dan modernisasi masih kental adanya didalam dunia pendidikan. Maka dari itu diperlukannya usaha lebih untuk tetap menjaga budaya sekitar dan kearifan lokal tetap lestari. Pemberian materi mengenai budaya-budaya dan kearifan lokal tidak hanya dilakukan oleh para pengajar dibidangnya saja, tetapi harus diberikan oleh seluruh pengajar yang ada.

Kesimpulannya, pendidikan berbasis kearifan lokal di Indonesia sudah mulai terlaksana namun harus tetap dilakukan usaha-usaha baru agar kebudayaan lokal tetap lestari dan tidak akan tergeser oleh kebudayaan-kebudayaan asing yang masuk akibat adanya globalisasi. Melihat banyak sekali yang mudah terpengaruh oleh budaya budaya asing, usaha seperti diadakannnya ekstrakurikuler yang berkaitan dengan budaya-budaya lokal seperti tari tradisional, wayang, gamelan, karawitan dan masih banyak lagi juga merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga warisan budaya dan mencegah pengaruh buruk dari globalisasi. Usaha dalam menerapkan pendidikan berbasis kearifan lokal ini juga dapat dilakukan dengan diadakannya pentas seni sebagai acara wajib disekolah, dimana setiap siswa harus turut berkontribusi didalamnya atau penugasan mengenai pelaksanaan tradisi didaerah masing-masing sebagai syarat kelulusan. Serta diadakannya lomba-lomba yang dapat menarik siswa untuk terus melestarikan budaya dan kearifan lokal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun