Mohon tunggu...
SITTI Palembang
SITTI Palembang Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Kupikir setiap momen takkan pernah bisa terulang dengan sama, atau bahkan takkan pernah bisa terulang lagi. Mengabadikannya adalah hal yang sangat berkesan buatku. Ada kenangan yang terekam untuk bisa selalu diingat sepanjang waktu. Senang bisa kenal denganmu. :)

Selanjutnya

Tutup

Humor

Terjun Payung

23 Juni 2010   14:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:20 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

[caption id="attachment_175557" align="alignleft" width="300" caption="Google"][/caption] Ini adalah homor atau guyonan dapat dari temen saya, bila kurang berkenan sebelumnya mohon maaf. Alkisah diriwayatkan seorang perwira militer yang biasa bertugas didarat. Pada suatu hari dia mendapatkan tugas untuk melakukan sesi latihan terjun payung. Ini adalah tugas pertamanya untuk melaksanakan terjun payung. Harap diketahui, beliau ini sangat takut akan ketinggian dan nervous bila harus menggunakan pesawat terbang. Berhubung ini adalah perintah atasan, maka segala persiapan dilakukannya. Hari demi hari semakin mendekati hari H, segala persiapan sudah dilakukan, Perkiraan cuaca, kondisi badan, perlengkapan dan mental telah diasah untuk siap melakukan terjun payung. Pada hari yang telah ditentukan sang perwira sudah siap didepan pesawat yang akan membawanya mengudara. Ternyata pesawat tidak seperti yang dibayangkan, Maklum bukan pesawat komersil. Kemudian sang komandan memberikan aba aba untuk memasuki pesawat. Satu persatu personel terjun payung masuk, demikian juga sang perwira. walaupun dengan sedikit kecil hati, miris karena nervous bila harus naik pesawat. tetapi dengan banyaknya rekan yang akan melakukan sesi terjun payung seakan akan menambah semangatnya untuk terus berjuang. Mesin kapal mulai menderu, sangat terasa getaran dari baling baling, sang perwira kaget. lho kok begini rasanya,(hercules gitu lho) beliau mulai ragu dan tidak yakin. Untuk mengatasinya beliaupun berdoa dengan khusyuk dan berjanji : yaa Alloh, bila nanti saya terbang, dan turun dengan selamat, saya akan mengadakan syukuran di rumah… akhirnya pesawat berhasil mengudara dan sang perwira pun mulai tenang kembali, dia berharap doanya didengarkan oleh allah. Setelah mengudara kira kira 30 menit, sang instruktur memerintahkan untuk bersiap siap, melakukan pengecekan perlengkapan dan berdoa. Iseng-iseng sang perwira mengintip dari jendela, mulai lah keringat dingin mengucur dari kening, badan terasa dingin dan pucat. Wow tinggi sekali….untuk mengatasi hal tersebut sang perwira pun berdoa lagi, yang kali ini doanya lain : yaa Alloh, ampunilah saya, selama ini saya berbuat dzolim pada orang lain, saya jahat sama sesama manusia, saya sombong, ternyata semua yang saya banggakan itu kecil dihadapanmu. nanti bila saya selamat sampai dibawah saya akan undang orang satu kampung, saya akan sembelih sapi untuk syukuran dirumah dan membantu renovasi masjid di kampung. Satu persatu para penerjun mulai meluncur setelah menerima aba aba dari instruktur. tiba giliran sang perwira, dengan pasrah dia melangkah dan siap bila sesuatu menimpa dirinya. begitu melompat dari pesawat, sesuai dengan ilmu yang dipelajari, mulailah dia tarik kunci untuk mengembangkan parasut. alhamdulillah teriaknya, ternyata dia berhasil mengembangkan parasut yang ada dipunggungnya. setanpun nyamperin, akal licik pertama pun muncul. wah ternyata gak sesulit yang dia bayangkan cuma segini doank, akhirnya diapun memutuskan, gak usah pake sembelih sapi, kambing aja gak apa apa. yang penting syukuran tetap dilakukan. Ternyata setelah parasut mengembang masalah belum selesai dia harus mengendalikan parasut agar mengarah pada sasaran yang tepat dan tidak terbawa arus angin. Begitu sudah mendekati daratan dan bangunan bangunan mulai tampak jelas, mulailah setan nyamper lagi, ini kan gampang, tinggal lompat dan tarik tali udah beres, tinggal ngarahin ke tujuan, buat apa capaek capek bantu renovasi masjid….. nah lhoh….setan ini memang pandai menghasut. Begitu dia melihat area tanda untuk pendaratan, segeralah diarahkan parasut ke tempat pendaratan. diapun berpikir lagi, wah ternyata terjun payung itu tidak seperti yang dibayangkan, tidak menyeramkan, justru dia merasa having fun dengan kegiatan baru itu. setan pun nyamper lagi, pikir sang perwira, buat apa saya capek capek sembelih kambing buang buang duit aja, mendingan syukuran seadanya aja dech, sama ayam bakar udah cukuplah buat orang kampung. Begitu beliau menginjakkan kaki di tanah, seolah oleh tidak percaya, ternyata dia bisa melakukan tugas untuk terjun payung. satu persatu rekan dan atasan datang memberikan selamat atas pendaratan yang mulus. segala peralatan dan perlengkapan pun mulai diberesin… Ternyata masih ada yang tertinggal… niat untuk membantu renovasi masjid, syukuran, acara sembelih sapi, kambing atau ayam tertinggal di langit. bahkan telor ayam pun tidak…….ingat Hikmah yang bisa diambil : Bila kita memiliki niat baik jangan ditunda tunda, seiring dengan waktu insya allah kualitas niat tersebut akan berkurang (misal kita berniat untuk infak RP 1.000.000, seiring waktu paling besoknya yang keluar cuma Rp 50.000,- atau tidak sama sekali), demikian dengan sholat, jangan ditunda tunda, keburu masuk waktu sholat berikutnya atau bakal kelupaan sama sekali……

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun