Mohon tunggu...
SITTI Palembang
SITTI Palembang Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Kupikir setiap momen takkan pernah bisa terulang dengan sama, atau bahkan takkan pernah bisa terulang lagi. Mengabadikannya adalah hal yang sangat berkesan buatku. Ada kenangan yang terekam untuk bisa selalu diingat sepanjang waktu. Senang bisa kenal denganmu. :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tanpa Batas

20 Mei 2010   07:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:05 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kerinduan tanpa batas menghantui hari-hariku menembus alam dimensi pikiranku

Kerinduan tanpa batas membawaku jatuh ke garis titik nadi kehidupan ini

Sepatah kata rindu  yang terucap dari suara hatiku

Terbawa oleh angin malam dalam mimpi indahmu

Semakin berulang kali kata rindu terucap dalam benakku

Semakin saya terbangun memikirkanmu

Rasa rindu ini berkecamuk dalam sanubari ini

Membuat raga ini tak berdaya melawan bayang-bayang wajahmu yang selalu mengikutiku

Semakin hari rasa kerinduan ini merusak sayap-sayap patahku

Semakin saya terbang jauh ke langit ketujuh lalu jatuh terhempas kehadapanmu

Sebuah kata rindu yang tidak dapat dilukiskan oleh seribu bait-bait syair seorang pujangga tanpa nama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun