Mohon tunggu...
SITTI Palembang
SITTI Palembang Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Kupikir setiap momen takkan pernah bisa terulang dengan sama, atau bahkan takkan pernah bisa terulang lagi. Mengabadikannya adalah hal yang sangat berkesan buatku. Ada kenangan yang terekam untuk bisa selalu diingat sepanjang waktu. Senang bisa kenal denganmu. :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pujaan Hati

2 Agustus 2010   04:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:23 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bus Kota baru saja akan melaju, sang supir mulai menekan-nekan pedal gas, suara deru bus berbarengan dengan keluarnya asap setengah hitam dari knalpot belakang.Dua pengamen bergegas menaikin bis yang sudah mulai bergerak. Topi lusuh, rambut gondrong sebahu, keduanya membawa gitar di tangan mereka.  Mereka memulai dengan kata-kata khas pembukaan pengamen jalanan. Pidato yang kuhapal karena seringnya ku menjumpai pengamen di kendaraan umum. Suara gitar mengalun, seorang menjadi lead guitar, rithem, seorang lagi memainkan melodi. Suaranya bagus juga,

Hai pujaan hati, apa kabarmu
Kuharap kau baik-baik saja
Pujaan hati, andai kau tahu
Ku sangat mencintai dirimu

Hai pujaan hati, setiap malam
Aku berdoa kepada sang Tuhan
Berharap cintaku jadi kenyataan
Agar ku tenang meniti kehidupan
Lagu Pujaan Hati-nya Kangen Band, melow, sendu, dan easy listening. Serasa sang penyanyinya sendiri, Andika, sedang bernyanyi disini!

Teringat perbincanganku dengan sahabatku beberapa waktu lalu.

“Kalau memang cinta sama dia, ya bilang saja, daripada mendem rasa ginih, tidak jelas!” omelnya saat memasuki kamar ku, “yang penting dia tahu perasaanmu! Masalah dia mau terima atau tidak, itu mah urusan belakangan! Yang penting kau serius, ajakin dia nikah,” selorohnya.

Gampang saja dia ngomong begitu, apa dia ngga tahu kendala-kendala yang harus kulalui.

“Nikah itu 99% kenekadan kok,” tambah sahabatku yang baru saja menikah tiga tahun lalu, “kalau emang jodoh, akan dipermudah deh, dan akan ada aja jalan-jalannya, selama niat kamu bener.”

“Ahh..,” pikiranku melamun jauh, menatap lepas ke luar jendela bus kota, masih bersama iringan lagu itu.

Ku ingin engkau menjadi miliku
Lengkapi jalan cerita hidupku…
(Pujaan Hati, Kangen Band)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun