Mohon tunggu...
SITTI Palembang
SITTI Palembang Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Kupikir setiap momen takkan pernah bisa terulang dengan sama, atau bahkan takkan pernah bisa terulang lagi. Mengabadikannya adalah hal yang sangat berkesan buatku. Ada kenangan yang terekam untuk bisa selalu diingat sepanjang waktu. Senang bisa kenal denganmu. :)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kapan Ya Animator di Indonesia Punya Ide Secemerlang Seperti Animator Upin-Ipin dan Bernard Show?

12 Desember 2010   13:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:47 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1292159154636219849
1292159154636219849
Bernard Bear. Beruang lucu yang punya tampang tolol banget. Pemarah, usil, periang dan kadang punya segudang ide yang jarang berhasil.  Setiap kali melihat animasi pendek ini,  selalu bisa membuat saya tertawa. Tampang tololnya yang jail dan ide-idenya yang selalu mengejutkan yang kadang tidak akan terpikir oleh siapapun selalu bisa membuat saya tertawa. Tapi, biarpun Bernard pemarah, dia tetap saja beruang lucu yang terkadang bisa seenaknya mengusili banteng yang jauh lebih pemarah dari dia. Atau, dengan pintarnya menjebak si Zack the lizard yang mencoba mencuri lukisan monalisa dari museum tempatnya bekerja sebagai petugas keamanan, atau dengan begitu baiknya menyelamatkan seekor anak burung yang baru belajar terbang. Bernard Bear diciptakan oleh perusahaan animasi dari RG Animation Studios dan EBS Productions dari Korea, BRB Internacional S. A dari Spanyol dan M6 Metropole Television dari Prancis. Hal ini membuat saya berpikir, kapan ya animator di Indonesia punya ide secemerlang seperti animator Upin-Ipin dan Bernard Show. Membuat tontonan yang lebih membumi, mendidik dan jauh dari kesan berfantasi dan bermimpi. Kami merindukan tayangan yang bermutu di televisi Indonesia. Bukan sekedar sinetron sampah dan pemberitaan video porno yang di blow up sehingga semakin mengundang penasaran Remaja dan anak-anak dibawah umur untuk mencari tahu dan akhirnya melihatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun