Pembuatan Polisi Tidur dari Cairan Oobleck
Polisi Tidur adalah bagian permukaan jalan yang ditinggikan secara melintang untuk menghambat laju kendaraan. Umumnya polisi tidur terbuat dari aspal atau semen, dikarenakan penggunaan biaya yang cukup murah. Namun, terdapat juga polisi tidur jenis lain seperti polisi tidur yang terbuat dari karet. Karena penggunaan bahan yang digunakan inilah polisi tidur di Indonesia memiliki kelebihan, salah satunya yaitu pembuatannya yang cukup mudah.
Namun, seringkali polisi tidur menciptakan masalah baru yang dipandang sebelah mata. Banyak polisi tidur yang menimbulkan kerusakan pada kendaraan meskipun kendaraan sudah mengurangi kecepatan sesuai batas yang ditentukan. Kebanyakan hal ini dikarenakan ketidaksesuaian desain polisi tidur terhadap peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah. Polisi tidur yang terlalu tinggi dan sempit akan mengakibatkan kerusakan pada beberapa kendaraan.
Selain itu, ada pula kerusakan bagian kendaraan dikarenakan kendaraan yang terlalu rendah atau yang biasa kita sebut ceper. Kasus ini mengakibatkan meskipun kendaraan sudah berada pada kecepatan yang sangat lambat, polisi tidur tetap akan mengakibatkan kerusakan pada kendaraan Hal ini tentunya dapat membahayakan keamanan dan kesehatan pengguna jalan. Salah satu solusi yang dapat diambil untuk mengatasi permasalahan ini yaitu menggunakan polisi tidur dari cairan Non-Newtonian (Oobleck).
Polisi tidur Non-Newtonian adalah polisi tidur yang terbuat dari cairan Oobleck, yang memiliki sifat unik yaitu  dapat berubah bentuk sesuai gaya yang diterima. Dengan sifat cairan Oobleck ini, polisi tidur dapat merubah kepadatannya, sesuai dengan gaya yang diberikan oleh suatu kendaraan. Semakin besar gaya yang diberikan, maka polisi tidur akan mengeras, dan semakin kecil gaya yang diberikan, maka polisi tidur akan melunak. Hal ini tentunya dapat memberikan solusi dari masalah benturan yang terjadi pada kendaraan yang memiliki ketinggian rendah (ceper). Selain itu, pembuatan polisi  tidur dari cairan non-Newtonian ini harus mengikuti desain yang ada, dan sesuai dengan peraturan pembuatan polisi tidur yang telah ditetapkan di Indonesia, sehingga polisi tidur ini dapat menjadi solusi dari banyaknya pembuatan polisi tidur yang tidak sesuai dengan peraturan yang ada di Indonesia.
Selanjutnya, prinsip kerja dari polisi tidur Non-Newtonian ini yaitu menggunakan sifat dari cairan Oobleck. Oobleck adalah suatu zat unik yang dapat berperilaku seperti cairan maupun padatan tergantung pada gaya yang dikenakan padanya. Cairan Oobleck biasanya terbuat dari campuran air dan tepung maizena atau pati jagung. Nama "Oobleck" sendiri diambil dari buku karya Dr. Seuss yang berjudul "Bartholomew and the Oobleck." Oobleck termasuk dalam kategori cairan non-newtonian, yang berarti sifat alirannya tidak mengikuti hukum aliran cairan newtonian. Saat gaya dikenakan padanya, Oobleck dapat menunjukkan viskositas yang berbeda-beda. Ketika diberi tekanan dengan cepat, partikel-partikel dalam Oobleck saling mengunci, sehingga cairan ini berubah menjadi keras. Namun, saat tekanan dilepaskan, Oobleck kembali menjadi cairan. Sifat dari cairan Oobleck inilah yang menjadi prinsip kerja polisi tidur Non-Newtonian.
Selanjutnya, komponen komponen yang terdapat di polisi tidur ini dibagi menjadi 3 bagian penting, yaitu diantara lain, Bagian pelindung, Bagian inti (berisi cairan Oobleck) dan Plat Dasar.
- Bagian Pelindung
Bagian terluar dari polisi tidur, yakni bagian pelindung memiliki fungsi sebagai pelindung dari komponen inti. Bahan yang digunakan pada bagian ini harus memiliki kelenturan yang tinggi, tahan air, dan tidak mudah sobek. Bahan yang cocok untuk komponen ini adalah PVC Coated Polyester Fabric.
- Bagian Inti
Komponen inti dari polisi tidur ini terbuat dari bahan yang fleksibel serta elastis dan berbentuk tabung. Hal ini ditujukan agar polisi tidur dapat berfungsi secara maksimal dan mengikuti standar pembuatan polisi tidur. Pada komponen inti, diberikan rongga yang ditujukan agar sifat cairan Oobleck dapat bekerja. Jika terdapat kendaraan yang melalui polisi tidur ini dengan kecepatan yang rendah, maka polisi tidur ini menimbulkan hambatan yang kecil dikarenakan cairan oobleck berpindah pada rongga yang telah diberikan. Sebaliknya, jika ada mobil melaju dengan kecepatan yang tinggi, hal ini menyebabkan polisi tidur menimbulkan hambatan yang lebih tinggi, sehingga terjadi perkerasan pada cairan Oobleck dan menyebabkan ketidaknyamanan bagi pengemudi untuk melewati polisi tidur.