Mohon tunggu...
Callista Angelina
Callista Angelina Mohon Tunggu... Penulis - Urban and Regional Planning 👌

I'm not an eloquent person. Nor am I a creative one at heart. Yet, I strive to write even if the words come out not as intended.

Selanjutnya

Tutup

Money

Teori Pertumbuhan Ekonomi

6 Oktober 2019   17:21 Diperbarui: 6 Oktober 2019   17:30 11382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Salah satu indikator majunya sebuah Negara selain infrastrukturnya yang memadai adalah kekuatan ekonomi negara tersebut. Ekonomi secara real-time berpengaruh dalam keseharian masyarakat. Bisa dikatakan bahwa kemakmuran masyarakat diukur berdasarkan kekuatan ekonomi mereka. Indonesia telah berhasil menurunkan angka kemiskinan penduduknya, berarti itu merupakan indikasi adanya peningkatan dalam perekonomian di Indonesia.

Adanya pertumbuhan ekonomi menghasilkan pertumbuhan dalam produksi barang dan jasa dalam masyarakat yang dipandang akan terjadi dalam jangka panjang. Hal tersebut juga telah menjadi peluang untuk mengurangi angka pengangguran. Tumbuhnya perekonomian negara sekaligus merangsang percepatan pembangunan. Sehingga pembangunan akan terjadi secara merata dan impian akan kehidupan masyarakat yang makmur akan terwujud.

Fenomena pertumbuhan ekonomi telah terjadi sejak jaman dahulu kala sehingga banyak ahli-ahli yang telah merumuskan teori-teori seputar hal tersebut. Dan seiring berubahnya zaman, teori-teori tersebut juga ikut berubah. Teori-teori tersebut mulai dari hasil pemikiran kuno lama --kelamaan menjadi modern. Berikut adalah teori-teori yang membahas tentang pertumbuhan ekonomi.

Menurut Tarigan (2005), teori ekonomi basis adalah laju pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah yang ditentukan oleh besarnya peningkatan ekspor di wilayah tersebut. Teori basis ekonomi dibagi menjadi 2, yaitu sektor basis dan sektor non basis. Sektor basis adalah sektor perekonomian yang berhasil memenuhi kebutuhan pasar daerah sekaligus mengekspor hasil produksinya. Sedangkan sektor non basis adalah sektor yang hanya bisa memenuhi kebutuhan pasar daerah saja. Analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi mana sektor yang basis dan yang non basis adalah analisis Location Quotient (LQ).

  • Teori Pertumbuhan Klasik

Para ahli ekonomi yang telah mengemukakan mengenai teori pertumbuhan klasik adalah Adam Smith dan David Ricardo dengan T.R Malthus. Teori yang dikemukakan Adam Smith berbeda dengan teori yang dikemukakan oleh David Ricardo dan T.R Malthus. Adam Smith mengemukakan bahwa dengan adanya pertumbuhan penduduk, maka akan terjadi pertumbuhan pada perekonomiannya pula. Di sisi lain, David Ricardo dan T.R Malthus mengemukakan bahwa jika pertumbuhan penduduk terjadi secara berlebihan, maka upah dan bahan makanan tidak akan mencukupi kebutuhan mereka sehingga perekonomian akan statis atau mengalami stagnasi.   

Teori ini dibahas oleh Harry W Richardson (1973) dalam bukunya, Regional Economic Growth. Richardson mengatakan bahwa pertumbuhan suatu wilayah tergantung pada faktor tenaga kerja, faktor ketersediaan modal dan faktor kemajuan teknologi wilayah tersebut. Di samping ketiga faktor tersebut, salah satu hal yang ditekankan pada teori ini adalah mobilitas faktor produksi, terutama tenaga kerja dan investasi antar wilayah, dan negara. Hal ini ditekankan karena akan menciptakan sebuah keseimbangan pertumbuhan antar wilayah.

  • Teori Keunggulan Komparatif

Pencetus teori ini adalah David Ricardo. Ricardo mendefinisikan keunggulan komparatif sebagai suatu keuntungan yang dapat diperoleh oleh suatu negara yang memproduksi dan mengekspor barang hasil produksinya yang unggul dan memiliki harga relatif (relative price) lebih rendah daripada produk negara lain. Ia juga mengatakan bahwa dengan adanya perbedaan keunggulan komparatif maka hubungan perdagangan internasional akan muncul.

  • Teori Ekonomi Geografi Baru

Teori ini berhubungan dengan tarikan kegiatan ekonomi pada suatu wilayah. Yang mengemukakan teori ini adalah Krugman (1998). Menurut Krugman, yang biasanya berspesialisasi dalam hal perindustrian adalah kota-kota. Ia mengatakan bahwa pekerja cenderung bermigrasi ke wilayah yang memiliki pusat pekerja terbesar sehingga akan menghasilkan variasi produk yang beragam. Dengan kata lain, kegiatan produksi dalam hal barang dan jasa akan terkonsentrasi lokasi pembuatannya.

  • Teori Baru Pertumbuhan Wilayah

Teori baru pertumbuhan wilayah ini adalah teori yang percaya bahwa faktor terbesar yang berperan dalam pertumbuhan wilayah adalah tingkat kekuatan teknologi dan inovasi yang ada pada wilayah tersebut. Selain itu, kedua hal tersebut perlu didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas sehingga perlu adanya investasi terhadap pengembangan sumber daya manusia. Menurut teori ini, faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dibagi menjadi 2, yaitu faktor ekonomi (seperti sumber daya alam, kemajuan teknologi, dll) dan faktor non ekonomi (seperti sumber daya manusia, faktor sosial, dll).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun