Mohon tunggu...
37 Muhammad Ahsan
37 Muhammad Ahsan Mohon Tunggu... Lainnya - sma

main bola dan lari

Selanjutnya

Tutup

Seni

Tari Lengger Banyumas

18 September 2024   17:49 Diperbarui: 18 September 2024   18:06 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Seiring berjalannya waktu serta perkembangan zaman yang di dukung oleh masyarakat pendukungnya kesenian Lénggér Banyumasan juga dipentaskan di beberapa acara ritual dalam bentuk hiburan yang bertujuan untuk menghibur yaitu dalam acara sunatan, nikahan, ruwatan, meminta hujan atau baritan, suran atau sedekah bumi, sedekah laut, kaulan atau nadzar, nindik (member anting-anting untuk bayi yang baru lahir), dan berbagai macam hari besar yang lainnya. Gerak dalam kesenian Lénggéran ini sangat sederhana dan belum ada pakem untuk detail geraknya karena pada dasarnya masyarakat dahulu belum memiliki pendidikan dan ketrampilan yang khusus, seperti halnya yang di sebut Lénggér “gélang-géléng, léngang lénggéng gawé gégér”. Busana yang dikenakan oleh Lénggér yaitu mêkak, kain jarik, dan sampur. Pada bagian kepala menggunakan sanggul jawa atau kondé dengan perhiasan yang masih sederhana yaitu sisir yang terbuat dari belahan tanduk kerbau yang bentuknya menyerupai sirkam, perhiasan tersebut dahulu disebut dengan cundhuk, kemudian ada mênthul dan giwang.

 

Kesenian Lénggér Banyumasan tumbuh dan berkembang dengan pesat, sehingga kesenian Lénggér Banyumasan menjadi icon di Kabupaten Banyumas. Hal ini terbukti dengan adanya berbagai grup, komunitas, dan sanggar yang melestarikan kesenian Lénggér di berbagai sebaran wilayah Banyumas

Sumber: https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=8038

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun