Mohon tunggu...
Ikrima Lutfia Nissa
Ikrima Lutfia Nissa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Maulana Malik Ibrahim malang

halaww welcome to the genk !! enjoyy gaiss..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Kognitif Anak-Anak Awal

24 November 2024   21:40 Diperbarui: 24 November 2024   21:41 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://health.kompas.com/read/2021/12/31/180000668/4-tahap-perkembangan-kognitif-anak?page=all

Anak-anak pada usia dini mengalami masa keemasan, juga dikenal sebagai masa emas, di mana mereka mulai peka terhadap berbagai rangsangan. Masa peka ini berbeda untuk setiap anak, karena masing-masing anak berkembang, dan berkembang tersebut  sesuai dengan laju pertumbuhan dan perkembangan mereka sendiri. Perkembangan anak usia dini mencakup perkembangan fisik, sosial, bahasa, mental, dan kognitif.

Didefinisikan sebagai kecerdasan, berpikir, dan mengamati, kognitif mencakup tingkah laku yang mengarah pada penerimaan atau penggunaan pengetahuan. Proses kognitif berkaitan dengan tingkat kecerdasan atau intelegensi yang menandai seseorang dengan berbagai minat terutama ditujukan ke Proses kognitif terjadi secara internal di dalam pusat susunan syaraf saat manusia berpikir, menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan kejadian atau peristiwa. Selain itu, seiring perkembangan kognitif anak, permainan mereka juga akan berubah dari permainan yang lebih sederhana menuju permainan yang memiliki aturan yang lebih kompleks. Bermain tidak hanya menyenangkan, menurut Piaget bermain tidak hanya bersenang-senang akan tetapi bermain merupakan bagian yang penting dari sebuah perkembangan otak anak.

Sejak lahir, pikiran anak mulai aktif seiring perkembangan mereka. Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang memiliki kombinasi intelegensi yang berbeda; setiap orang memiliki intelegensi linguistik, logistik, spasial, musik, kinestetika, intra- dan antar-pribadi, dan naturalistis. Perkembangan pikiran seseorang pada masa kanak-kanak biasanya juga mencakup belajar tentang orang, hal-hal, dan keterampilan baru.

Dunia kognitif anak prasekolah bebas, kreatif, dan fantasi. Kemampuan mental anak-anak prasekolah meningkat dan imajinasi mereka terus berkembang. Dunia kognitif anak berkembang pesat, menjadi lebih kreatif, bebas, dan imajinatif seiring dengan peningkatan kemampuan anak untuk mengeksplorasi lingkungan, koordinasi dan pengendalian motorik yang lebih baik, serta kemampuan untuk bertanya dengan menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti orang lain. Anak-anak prasekolah memiliki daya serap mental yang lebih besar dan imajinasi mereka terus berkembang. Arti yang telah dipelajari saat bayi terkait dengan pemahaman anak tentang orang, objek, dan keadaan baru.

Teori kognitif Piaget menyebut tahap operasioanal perkembangan kognitif anak-anak. Tahap ini berlangsung dari usia dua hingga tujuh tahun. Pada titik ini, anak-anak mulai menggunakan kata-kata, bayangan, dan gambar untuk merepresentasikan dunia. Penalaran mental muncul setelah mereka membuat konsep yang stabil. Namun, egosentrisme dan kepercayaan magis mendominasi dunia kognitif anak kecil. Namun, disebut "pra" sebagai "praoperasional", menunjukkan bahwa teori piaget berkonsentrasi pada keterbatasan pemikiran anak saat ini. Istilah "operasional" mengacu pada aktivitas mental yang memungkinkan anak memikirkan kejadian atau pengalaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun