Teori Klasik dalam konteks pembelajaran, khususnya yang berkaitan dengan teori behaviorisme yang dikembangkan oleh Ivan Pavlov dan B.F. Skinner, memiliki dampak yang mendalam. Teori ini menyoroti peranan penting dari stimulus dan respons dalam proses belajar. Stimulus diartikan sebagai rangsangan yang dapat memicu reaksi pada individu, sedangkan respons adalah tindakan atau reaksi yang muncul sebagai akibat dari stimulus tersebut. Proses pengkondisian menjadi kunci dalam teori ini, di mana terbentuknya hubungan antara stimulus dan respons menjadi fokus utama.
Dalam penerapan metode pembelajaran, penghubungan materi dengan stimulus positif dapat dilakukan melalui pujian, ujian kecil, atau dengan memberikan penghargaan seperti bintang atau poin kepada siswa yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar. Selain itu, guru juga dapat menggunakan stimulus negatif, seperti memberikan hukuman, untuk memperkuat perilaku belajar tertentu dan mengajarkan siswa tentang konsekuensi dari tindakan mereka.Â
Pembelajaran yang bersifat pengulangan juga menjadi bagian penting dari teori ini, di mana guru dapat memberikan latihan berulang dalam mata pelajaran tertentu, seperti Matematika, untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi.Â
Pengelolaan kelas yang memiliki aturan yang jelas dan konsisten juga diperlukan agar siswa memahami konsekuensi dari perilaku mereka, sehingga dapat memotivasi mereka untuk berperilaku baik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI