Mohon tunggu...
khalishasalwadelia
khalishasalwadelia Mohon Tunggu... Psikolog - mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Metode Skeptisisme oleh Rene Descartes

11 Januari 2024   15:09 Diperbarui: 12 Januari 2024   08:51 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat Descartes 

Ren Descartes, seorang filsuf Prancis abad ke-17, dikenal sebagai salah satu tokoh utama dalam sejarah filsafat Barat. Pemikirannya terkenal dengan metodenya yang skeptis dan metode deduktifnya. Descartes memulai pendekatannya dengan skeptisisme metodologis, meragukan segala sesuatu yang tidak dapat dipastikan dengan keyakinan yang mutlak.

Teorinya yang paling terkenal adalah "Cogito, ergo sum" ("Aku berpikir, maka aku ada"). Dalam "Meditasi Kesatu," Descartes mencoba untuk mencari dasar yang pasti untuk pengetahuan dan menemukan bahwa pikiran adalah keberadaan yang pasti. Dia meyakini bahwa jika kita dapat meragukan sesuatu, maka kita memiliki keberadaan yang pasti sebagai pemikir yang meragukan.

Descartes juga memainkan peran besar dalam pengembangan geometri analitis dan konsep dualisme antara pikiran dan materi. Baginya, pikiran dan tubuh adalah dua substansi yang berbeda, dan manusia adalah gabungan keduanya. Kontribusinya terhadap matematika dan metode ilmiah juga signifikan, memengaruhi perkembangan epistemologi dan pemikiran filsafat pada umumnya.

Pendekatannya yang metodis dan skeptis mencerminkan semangat Renaisans dan memainkan peran penting dalam berkembangnya pemikiran ilmiah.

  1. Metode dan Skeptisisme Metodologis:Descartes memulai pendekatannya dengan skeptisisme metodologis, meragukan segala sesuatu yang tidak dapat dipastikan secara mutlak. Ini terwujud dalam usahanya mencari dasar yang pasti untuk pengetahuan.

  2. Cogito, Ergo Sum:Ungkapan terkenal "Cogito, ergo sum" (Aku berpikir, maka aku ada) merupakan inti pemikirannya. Dalam "Meditasi Kesatu," Descartes mencoba untuk membuktikan keberadaan dirinya sendiri melalui keraguannya, dan ia menyimpulkan bahwa pikiran adalah keberadaan yang pasti.

  3. Dualisme Pikiran dan Materi:Descartes memperkenalkan dualisme substansial antara pikiran dan materi. Baginya, pikiran (res cogitans) dan tubuh (res extensa) adalah dua substansi yang berbeda. Konsep ini menimbulkan pertanyaan tentang hubungan antara kedua aspek ini.

  4. Bukti atas Keberadaan Tuhan:Descartes mencoba memberikan bukti rasional atas keberadaan Tuhan. Argumennya termasuk ide tentang keberlanjutan dan ketiadaan yang tidak dapat diterima, dan ia mengajukan bahwa keberadaan Tuhan diperlukan untuk menjelaskan asal-usul ide yang begitu jelas dan pasti dalam pikirannya.

  5. Geometri Analitis:Descartes berkontribusi pada pengembangan geometri analitis, mengintegrasikan aljabar dengan geometri. Ini memungkinkan representasi geometris melalui rumus matematika, membuka jalan bagi pengembangan matematika modern.

  6. Mekanisme dan Ilmu Pengetahuan:Pemikiran Descartes juga terkait dengan pandangan mekanistiknya tentang alam. Ia melihat alam sebagai mesin yang dapat dijelaskan dengan hukum-hukum matematika, memberikan landasan untuk metode ilmiah yang berfokus pada penjelasan kausal dan deterministik.

  7. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
    Lihat Filsafat Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun