Mohon tunggu...
khalishasalwadelia
khalishasalwadelia Mohon Tunggu... Psikolog - mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kabar Terkini Ponari Si Dukun Cilik Fenomenal Berbekalkan Batu Petir

21 Oktober 2023   17:35 Diperbarui: 15 November 2023   21:57 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di sini saya akan mengangkat isu tentang supranatural yang berkaitan dengan teori filosofi Aguste Comte yang terjadi sejak tahun 2009 selam tetapi kembali naik dan menjadikannya sebuah berita terkini.Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan tradisi yang kental dengan unsur spiritual.

Salah satu aspek yang selalu menarik perhatian adalah praktik-praktik kepercayaan tradisional, termasuk yang melibatkan para dukun atau paranormal. Di tengah keragaman praktik tersebut, salah satu nama yang mencuri perhatian adalah Ponari, seorang dukun cilik yang dikenak sebagai pembuat "air suci" yang mampu menyembuhkan berbagai penyakit.

Dalam artikel ini, kita akan mengungkapkan kisah dan fenomena di seputar Ponari, dukun cilik yang membuat keajaiban dalam tradisi jawa.Di Jombang ada sosok fenomenal bernama Ponari. Nama Ponari begitu kondang pada 2009 hingga dijuluki dukun cilik. Dengan batu petirnya, Ponari disebut bisa mengobati para pasien. Penyakit yang di obati ponari seperti demam, kecapekan, nyeri yang tak kunjung sembuh dll.

Cara iya mengobati ialah dengan mencelupkan batu ke dalam air dan orang yang sedang mengalami sakit tersebut sembuh dengan sendirinya hanya dengan meminum air celupan batu yang konon katanya dapat menyembuhkan penyakit-penyakit yang sedang mereka coba untuk disembuhkan. 14 tahun lalu, ribuan orang rela mengantri di rumahnya demi air yang mereka bawa dan dicelupi batu petir milik si Ponari.

Ponari menjadi terkenal dan dijuluki dukun cilik dari Jombang pada awal 2009. Ketenarannya itu berkat sebuah batu yang disebut batu petir. Batu sekepal tangan itu konon didapatkan Ponari dari petir yang menyambar pada suatu hari di bulan Januari 2009.Layaknya bocah kampung, hujan lebat saat itu Ponari asyik main air dengan teman-temannya. Dan tiba-tiba sebuah petir dengan suara luar biasa kerasnya menyambar di dekat bocah yang saat itu masih kelas 3 sd yang bersekolah di SDN Balongsari I.

Petir itu konon disertai jatuhnya batu yang nyaris mengenai kepala Ponari. Batu yang saat itu memancarkan cahaya biru dipungut olehnya dan dibawalah pulang.Ternyata dengan batu petir itu, Ponari menjadi dukun cilik yang sangat terkenal. Berbagai penyakit konon bisa dia sembuhkan hanya dengan menyelupkan batu itu ke dalam air yang dibawa pasien. Sejak Februari 2009, ribuan orang datang ke rumah dukun cilik itu berharap kesembuhan.

Batu petir yang ia temukan Januari 2009 itu masih ia simpan di rumahnya. Karena mempunyai pekerjaan tetap, Ponari hanya bisa melayani pasien di hari libur. Menurutnya, pasien biasa langsung datang ke rumahnya dengan membawa air. Ada pula yang lebih dulu membuat janji.

Dari alternatif pengobatan tersebut menjadikan rezeki bagi keluarga Ponari untuk mencari nafkah. Sekarang Ponari menceritakan aktivitasnya sehari-hari. Meski tak seramai dulu, ia menyebut masih ada sejumlah orang yang berobat kepadanya. Saat ditanya berapa tarif yang dipatoknya, Ponari mengaku tak pernah memasang tarif tetapi cukup untuk tambahan kebutuhan sehari-hari.

Selain itu, masyarakat sekitar rumah Ponari juga mendapat manfaat dari fenomena ini. Berkembangnya wisata religi dan kunjungan para peziarah menciptakan lapangan pekerjaan baru di daerah tersebut, terutama di bidang jasa dan perdagangan. Ini meningkatkan perekonomian lokal secara signifikan.

Alasan aku mengangkat Isu Ponari tersebut karena berkaitan dengan filosofi Auguste Comte yaitu Positif dan Supranatural. Aguste Comte adalah tokoh aliran positivisme, menurut aliran ini adalah indera sangatlah penting dalam memperoleh pengetahuan, tetapi harus diterjemahkan dengan alat bantu dan diperkuat dengan eskperimen.

Isu tersebut seperti yang di jelaskan Aguste Comte yaitu tahap teologis. Tahap teologis adalah tahap pertama dalam perkembangan masyarakat menurut Comte. Tahap ini ditandai dengan adanya kepercayaan terhadap kekuatan-kekuatan supranatural atau ilahi untuk menjelaskan fenomena alam dan sosial. Masyarakat pada tahap ini masih bersifat primitif, takhayul, dan tidak rasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun