Mohon tunggu...
Jihan Naila Saphir Nugroho
Jihan Naila Saphir Nugroho Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

An INFP.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemberdayaan Ibu-Ibu PKK dalam Pencegahan Penyakit Deman Berdarah Dengue

17 September 2024   16:31 Diperbarui: 30 September 2024   20:48 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini menjadi masalah kesehatan masyarakat di banyak negara, termasuk di Indonesia.  Beberapa daerah di Indonesia sering mengalami wabah DBD. Untuk menangani masalah ini secara efektif, perlu pemberdayaan masyarakat, terutama ibu-ibu di kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Ibu-ibu PKK memegang peranan penting dalam upaya pencegahan dan penanggulangan DBD lewat 10 Program Pokok PKK. Adapun 10 program pokok PKK tersebut adalah penghayatan dan pengamalan Pancasila, gotong royong, pangan, sandang, perumahan dan tatalaksana rumah tangga, pendidikan dan keterampilan, kesehatan, pengembangan kehidupan berkoperasi, program pelestarian lingkungan hidup, dan perencanaan sehat.

     Ibu-ibu PKK memiliki peran strategis sebagai anggota komunitas yang berperan aktif dalam kegiatan kesejahteraan keluarga, terutama dalam upaya pencegahan DBD. Mereka tidak hanya bertanggung jawab dalam menjaga kesehatan keluarga, tetapi juga berperan dalam mengedukasi masyarakat tentang bahaya DBD dan langkah-langkah pencegahannya. Dengan memberdayakan ibu-ibu PKK, kita bisa menggunakan potensi mereka untuk menyebarkan informasi penting dan mendorong tindakan preventif di tingkat rumah tangga dan komunitas.

     Guna meningkatkan pemahaman dan keterampilan ibu-ibu PKK dalam pencegahan DBD, diperlukan program edukasi dan pelatihan yang komprehensif. Program ini mencakup informasi tentang siklus hidup nyamuk Aedes aegypti, metode penghapusan tempat perindukan nyamuk, serta tanda dan penanganan awal DBD. Selain itu, pelatihan tentang cara membersihkan lingkungan sekitar rumah dan menggunakan larvasida juga penting untuk melengkapi pengetahuan ibu-ibu PKK.

     Program pemberdayaan ibu-ibu PKK bisa diwujudkan melalui berbagai kegiatan, antara lain: Penyuluhan dan Workshop, dengan cara mengadakan penyuluhan secara berkala di tingkat RT/RW mengenai pencegahan DBD dan cara mengontrol populasi nyamuk; Kegiatan Gotong Royong, yaitu dengan cara mendorong kegiatan membersihkan lingkungan secara teratur, termasuk penanganan tempat-tempat yang berpotensi menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk; Pendirian Posyandu Kesehatan, yaitu dengan cara mendirikan pos kesehatan di lingkungan yang dikelola oleh ibu-ibu PKK untuk mengawasi kesehatan keluarga dan memberikan edukasi mengenai DBD; serta Penyediaan Peralatan dan Bahan, yaitu dengan menyediakan alat-alat pencegah seperti repellent nyamuk, penutup wadah air, dan larvasida kepada ibu-ibu PKK.

     Untuk meningkatkan efektivitas program pemberdayaan, ibu-ibu PKK perlu bekerja sama dengan pihak-pihak lain, seperti puskesmas, dinas kesehatan, dan lembaga swadaya masyarakat. Kemitraan ini dapat membantu dalam penyediaan sumber daya, dukungan teknis, dan penyuluhan yang lebih luas. Kolaborasi antara berbagai pihak akan meningkatkan efektivitas langkah-langkah pencegahan DBD di tingkat komunitas.

     Evaluasi secara rutin terhadap program pemberdayaan ibu-ibu PKK diperlukan untuk menjamin efektivitas dan melakukan perbaikan yang diperlukan. Melalui umpan balik dari peserta dan pemantauan hasil, program dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi. Penguatan program juga memerlukan dukungan terus-menerus dari pemerintah dan masyarakat agar ibu-ibu PKK tetap termotivasi dan aktif dalam upaya pencegahan DBD.

KATA KUNCI: Demam Berdarah Dengue, PKK, Program Pemberdayaan.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2023). Laporan Tahunan 

Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Pedoman Pencegahan dan

Pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD). Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kustini, H., & Faizah, B. (2008). Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun