Mohon tunggu...
Edi Abdullah
Edi Abdullah Mohon Tunggu... Administrasi - Bekerja Sebagai Widyaiswara Pada Lembaga Administrasi Negara RI

RIWAYAT PEKERJAAN.\r\n1. DOSEN PADA UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR TAHUN 2008-2011.\r\n2.DOSEN PADA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR. TAHUN 2008.\r\n3. DOSEN PADA STIH COKROAMINOTO TAHUN 2009-2012.\r\n4. DOSEN PADA STMIK DIPANEGARA TAHUN 2009-2012.DENGAN NOMOR INDUK DOSEN NASIONA(.NIDN ) 09101182O1. \r\n6.BEKERJA SEBAGAI ADVOKAT PADA TAHUN 2008-2011.\r\n7. BEKERJA SEBAGAI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI PKP2A II LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI. SEJAK TAHUN 2011-SEKARANG\r\n.\r\nPENGAMAT KEBIJAKAN PUBLIK,HUKUM, POLITIK LAN MAKASSAR, WIDYAISWARA BIDAnG HUKUM LAN MAKASSAR\r\n\r\nKARYA ILMIAH ;BUKU PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA,merobek demokrasi\r\nFROM PINRANG TO MAKASSAR\r\n\r\

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Malu Sama Kucing Meong..Meong, Perseteruan Gubernur Ahok dan DPRD DKI Jakarta.

6 Maret 2015   16:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:05 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perseteruan Gubernur Ahok dan DPRD DKI Jakarta yang semakin memanas dan penuh dengan peran kata-kata yg tidak sopan dipertontonkan terus menerus.

Perdamaian yg hendaknya terwujud yg difasilitasi Kementarian dalam negeri kemarin akhirnya gagal totol bahkan suasana ruangan mediasi penuh dengan kemarahan dan ucapan tidak sopan yang dilontarkan anggota DPRD DKI Jakarta maupun sebaliknya nada emosi yg dilontarkan ahok

Entah sampai kapan perseteruan ini akan berakhir namun sepertinya sangat sulit untuk mendamaikan dua kubu elite pejabat DKI Jakarta ini ,baik ahok dan anggota DPRD DKI masing-masing tetap berpegang teguh pada prinsip dan kepentingan yg dia pertahankan

Tentunya perteruan ini akan berdampak pada RAPBD DKI Jakarta 2015 dimana tidak akan disahkan dan akibatnya proses pembangunan DKI Jakarta akaann terhambat dan solusinya cumaa satu menggunakan kembali APBD 2014, dan tentunya yg menjadi korban dari perseteruan ini adalah masyarakat.

Harusnya ketika pertengkaran terus terjadi tanpa penyelesaian, Malu sama kucing Meong…………..meong……….meong.

Pertanyaan kemudian kenapaa harus malu sama kucing jawabnya kucing saja jika sudah bertengkar maka beberapa saat kemudian mereka kembali berdamai.

Meskipun mereka tidak memilikih akal namun meraka mampu menjaga hubungan baik diantara sesama kucing.bahkan tidak akan pernah membiarkan pertengkaran berlarut larut.

Bahkan kucing sangat jinak dan lebih mengutamakan persahabatan termasuk dengan manusia , justru sebaliknya kita harus bertanya kenapa manusia senantiasa lebih mengedepankan amarahnya dari pada menjaga hubungan baik dengan sesama manusia

Bukankah sebelum diangkat menjadi pejabat baik gubernur maupun DPRD iangkat dan diambil sumpahnya bahwa senantiasa akan mengutakan kepentingan rakyat,bangsa dan negara

Akan tetapi kenapa hanya perbedaan kepetingan justru mengesampingkan kepentingan Rakyat melalui RAPBD.

Malu dong sama kucing. Dan Doraemon

Salam pembelajat kompasianaa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun