Mohon tunggu...
Edi Abdullah
Edi Abdullah Mohon Tunggu... Administrasi - Bekerja Sebagai Widyaiswara Pada Lembaga Administrasi Negara RI

RIWAYAT PEKERJAAN.\r\n1. DOSEN PADA UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR TAHUN 2008-2011.\r\n2.DOSEN PADA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR. TAHUN 2008.\r\n3. DOSEN PADA STIH COKROAMINOTO TAHUN 2009-2012.\r\n4. DOSEN PADA STMIK DIPANEGARA TAHUN 2009-2012.DENGAN NOMOR INDUK DOSEN NASIONA(.NIDN ) 09101182O1. \r\n6.BEKERJA SEBAGAI ADVOKAT PADA TAHUN 2008-2011.\r\n7. BEKERJA SEBAGAI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI PKP2A II LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI. SEJAK TAHUN 2011-SEKARANG\r\n.\r\nPENGAMAT KEBIJAKAN PUBLIK,HUKUM, POLITIK LAN MAKASSAR, WIDYAISWARA BIDAnG HUKUM LAN MAKASSAR\r\n\r\nKARYA ILMIAH ;BUKU PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA,merobek demokrasi\r\nFROM PINRANG TO MAKASSAR\r\n\r\

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Yang Pasti Dirindukan "Keadilan"

23 Januari 2021   07:08 Diperbarui: 23 Januari 2021   07:09 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Jika Kamu Menjalankan Keadilan Selama Engkau Berkuasa, Maka Ketika Engkau Mati, Kamu tidak akan Pernah Binasa".-Ajibon 1982 

Semangat Pagi......, halo bro, Para Pembaca yang budiman, pada kesempatan kali ini, melalui tulisan ini kita akan kembali membahas Nilai Anti Korupsi yakni Nilai Adil, kata adil ini sudah sering kita dengar ditelinga dalam berbagai kesempatan, berbagai defenisi telah tertanam dalam otak kita ,adil adalah tidak berat seblah ,adil adalah seimbang, adil adalah memberikan perlakukan yang sama, dan masih banyak lagi defenisi lainnya.....

Saya yakin siapapun anda, pasti menginginkan Keadilan dalam hidup, karena sejatinya keadilan itu adalah nutrisi bagi setiap jiwa-jiwa manusia yang tengah menikmati memainkan Drama kehidupan dalam berbagai lakonnya, ada yang berperan sebagai Pemimpin,ada yang berperan sebagai rakyat jelata, ada yang berperan sebagai pejabat ,ada yang berperan sebagai Polisi, jaksa, Hakim, dan lainya.

Hidup adalah Drama, anda memiliki kebebasan untuk menjalankan peran anda, apakah anda ingin berbuat baik atau sebaliknya terus melakukan kemungkaran dengan peran yang ada dapatkan, namun ingatlah suatu saat anda akan keluar dari permainan Drama kehidupan ini ,ketika waktu bermainnya sudah habis, sang sutradara kehidupan akan memanggil anda keluar dari casting dan kembali kepadanya dialah sang penguasa sejati pemilik Rumah Produksi Dunia, "Tuhan Yang Maha Esa".

Keadilan sangat penting sekali diterapkan dalam kehidupan ini, keadilan adalah sebuah dahaga kehidupan yang sangat dirindukan oleh siapapun, kemajuan sebuah bangsa dan negara sangat tergantung dari pemimpinnya, jika sebuah bangsa dipimpin oleh sosok pemimpin yang adil maka kesejahteraan pasti akan terwujud dan membentang dari barat sampi timur.

Semua rakyat akan merasakan kedamaian karena sejatinya salah satu tujuan negara didirikan adalah untuk mencapai keadilan. Keadilan bagi seluruh rakyatknya, Pemimpin yang adil akan tegak berdiri dan bekerja untuk kepentingan rakyatnya, dia akan menanggalkan segalah kepentingan Pribadi dan golonganya seperti kata bijak " When loyality to the state Begin, Loyality To the party end".

Pemimpin adil akan memperlakukan rakyatnya/pengikutnya dengan penuh keadilan, demikian pula keadilan dalam penegakan hukum wajib dijunjung tinggi, karena Roh hukum itu sendiri adalah keadilan seperti yang dikatakan Bapak Komjen Listyo jika kelak memimpin institusi kepolisian maka penegakan Hukum tidak boleh lagi tumpul keatas, tajam kebawah.

Hukum yang tajam kebawah, tumpul keatas., sejatinya hal tersebut terjadi karena ketidakadilan, padahal dalam hukum itu sendiri semua orang sama kedudukannya dihadapan hukum (equality Before the law), sebuah kata bijak mengingatkan kita bahwa " Keadilan itu bukan terletak pada bunyi undang-undang,melainkan dalam hati Nurani setiap Polisi,Jaksa, Hakim Yang menjalankan Undang-undnag Tersebut"- Ajibon 1982.

Karena itu milikilah nilai keadailan apapun peran anda jangan pernah melupakan keadilan itu, jika kita pernah mendapatkan perlakukan tidak adil dari orang lain, maka mungkin kita bisa melupakannya, namun ketika anda memperlakukan orang lain secara tidak adil maka mereka akan mengingatnya sepanjang hayatnya.

Sebagai penutup tulisan ini saya menutupnya dengan kata mutiara "dimana ada sedikit keadilan itu adalah bahaya untuk menjadi benar".-Francisco de Qoevede.

Edi Abdullah/ PAK   915.100057.2018

Widyaiswara LAN RI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun