sumber foto dokumenpribadipenulis
Pilkada serentak 2018 sudah berada didepan mata, sekitar 171 Daerah disweluruh Indonesia akan mengadakan hajatan pesta demokrasi untuk memilih pemimpinnya dan pemilihan langsung ini tentunya bagian dari Demokrasi,dari 172 daerah yang akan menggelar pesta demokrasi ini terdiri dari 17 Provinsi, 115 kabupaten dan 3 kota,Â
Pilkada 2018 ini tentunya bisa menjadi barometer para parpol untuk melihat potensi kekuatannya pada Pilpres 2019 mendatang ,partai apapun yang mendominasi dan memenangi Pilkada serentak 2018 ini,maka penulis menyimpulkan kandidat yang diusung partai tersebut untuk Pilpres 2019 mendatang  akan menang (Hasil Penerawanganku)
Kekuasaan memang menjadi magnet saat ini namun kekuasaan tanpa seni kepmimpinan maka kekuasaan itu mudah sekali lenyap, Menjadi seorang pemimpin tentunya memerlukan kompetensi khusus,menjadi pemimpin (Leader) tanpa mengetahui ilmunya maka kepemimpinan itu akan menjadi sia-sia dan tidak jarang seorang pemimpin akan terjerumus kedalam jeruji besi karena persolan karakter seperti melakukan korupsi. Sudah banyak Pemimpin selevel Kepala Daerah Gubernur/Bupati/walikota mengalami nasib tragis  dalam karirnya yakni berkahir dibelakang Jeruji Besi karena harus mempertanggungjawabkan perbuatannya karena terseret pusaran Korupsi. Menjadi Pemimpin tentunya harus memiliki pengaruh.
Pemimpin dan Pengaruh ibaratnya dua sisi mata uang yang tak terpisahkan, seorang pemimpin tanpa memiliki pengaruh maka kepemimpinan itu menjadi mati seperti halnya Zombi hidup tanpa jiwa , pengaruh merupakan jiwa dari sebuah kepemimpinan, sehinggah kepemimpinan kemampuan mengarahkan orang untuk mengikuti apa yang kita inginkan dalam mencapai sebuah tujuan.
Jika kita mencermati perjalanan para pemimpin spiritual yang merupakan utusan Tuhan kepada ummat manusia yang diutus Tuhan untuk menyampaikan ajaran kebaikan dan mengarahkan manusia sehinggah tidak terjebak kepada perbuatan kemungkaran yang dapat menghancurkan dunia maupun dirinya sendiri. Beberapa hal yang PenulisKaji dari persamaan utusan-utusan Allah SWT yakni para Nabi maupun Rasul, yang menjadi pemimpin dalam kehidupan beragama, seperti Islam dibawah oleh Nabi Muhammad SAW, Nabi Musa diberikan Taurat untuk mengajarkan agama Yahudi, Nabi Isa diberikan Injil untuk menyampaikan ajaran Kristiani dan lain lain.Â
Semua pemimpin diatas merupakan pemimpin yang sangat berpengaruh, meskipun mereka sudah tiada namu nama dan pengaruhnya akan tetap ada sampai kapanpun, di diindonesia sendiri ada pemimpin dan pendiri bangsa ini Sokearno meskipun raga beliau sudah tiada namun pengaruhnya masih dapat dirasakan hinggah pada saat ini.
Kesamaan Karakter yang dimiliki oleh para utusan tuhan yang disebut Nabi atau Rasul yang pertama adalah Mereka memiliki Integritas,Nabi Muhammad SAW sebelum diangkat oleh Allah SWT menjadi Rasul maka sejak kecil beliau sudah diberi gelar oleh masyarakat Quraish dengan gelar AL-AMin yang mengadung makna orang yang dapat dipercaya, demikian pula nabi dan rasul yang diutus oleh Allah SWT kedunia ini maka sikap yang pertama kali yang menjadi karakter kepribadiannya adalah Integritas/orang yang dapat dipercaya.Â
Karena itu jika anda ingin menjadi Pemimpin yang akan dikenang dan memiliki pengaruh yang kuat maka yang pertama yang harus dimiliki adalah Integritas, Integritas/kejujuran ibaratnya adalah Pondasi awal dalam membentuk kepemimpinan itu sendiri jika dianalogikan sebagai sebuah bangunan gedung maka gedung bisa menjadi kuat dan kokoh sangat dipengaruhi oleh pondasinya, karena itu integritas/kejujuran merupakan pondasi awal dari sebuah kepemimpinan.Â
Integritas/kejujuran harus dimiliki seorang pemimpin, Jika pemimin bermasalah dengan integritas/kejujuran maka kepemimpinannya akan tumbang sebaliknya jika seorang pemimpin mampu menumbuhkan integritas maka kepemimpinannya akan semakin kuat dan kokoh, tak terhitung sudah berapa banyak pemimpin akhirnya tumbang selama menjabat karena bermasalah dengan integritas sudah ratusan kepalah daerah akhirnya roboh dari kekuasaannya karena bermasalah dengan integritas karena melakukan perbuatan Korupsi. Karena jagalah Integritas dalam memimpin karena integritas pondasi kepemimpinan.
Persamaan yang kedua yang dimiliki setiap utusan Allah SWT baik nabi maupun rasul adalah mereka memiliki pengalaman sebagai Pengembala bahkan menurut hadits Riwayat Bukhari Nabi bersabda: "Tidaklah Allah mengutus seorang Nabi pun melainkan dirinya pasti pernah menggembala Ternak". Maka para Sahabat bertanya: 'Apakah engkau juga wahai Rasulullah? Beliau menjawab: "Ya, Aku pernah mengembala Domba milik seorang penduduk Mekah dengan upah beberapa qirath.