foto ; edi abdullah ,SH ,MH
Akhir-akhire ini perdebatan mengenai keperawanan semakin sengit dan menjadi kontroversi setelah sebelumnya diknas kotah pribumi berencana melakukan tes keperawanan terhadap seluruh siswi sekolah menengah atas di Kota Prabumulih, Sumatra Selatan.
Dan akibatnya rencana tersebut menuai kontroversi dari berbagai lapisan masyarakat mengenai persoalan keperawanan ini, namun bagaimanakah pendapat seorang laki-laki di indonesia tentang masalah keperawanan , apakah keperawanan itu sangat berpengaruh terhadap seorang laki -laki?
Berdasarkan hasil survey 85,9% pria indonesia menginginkan calon istrinya masih perawan,karena itu untuk mengatasi masalah keperwanan ini bagi wanita yg sudah kehilangan virginitasnya bisa mengatasi masalah tersebut dengan melakukan operasi selaput dara yg harganya agak mahal, dimana kalau di indonesia tarifnya berkisar 5 juta sedangkan disingapura berkisar antara 15 juta- 20 juta
Dan mungkin anda juga Masih ingat dengan Catarina Migliorini, gadis asal Brasil yang nekat melelang keperawanan di Internet? Ya, Migliorini akhirnya berhasil melelang keperawanan seharga US$780 ribu, atau setara Rp7,49 miliar.
Proses lelang ditutup pada Rabu 24 Oktober 2012 dan menunjuk seorang jutawan asal Jepang bernama Natsu sebagai pemenang lelang. Berdasarkan hal tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa ternyata laki-laki sangat menginginkan keperawanan dan sangat mendambakan calon istri yg perawan.
dan saya punya cerita menarik dimana salah seorang warga yg tinggal didaerah saya sungguh tegah menceraikan istrinya sesudah mengetahui dan melakukan hubungan intim dimalam pertama dan menemukan bahwa istrinya ternyata bukan seorang perawan, karna sudah ada laki-laki yg mendahuluinya. Meskipun hal itu tidak dilakukan pendekatan secara medis tentang penyebab wanita tersebut tidak perawan seperti pemeriksaan visum et repertum ,namun pria ini yg saya samarkan namanya S, tega menceraikan istrinya?
bagaimana pendapat anda? Salam penulis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H