Mohon tunggu...
Edi Abdullah
Edi Abdullah Mohon Tunggu... Administrasi - Bekerja Sebagai Widyaiswara Pada Lembaga Administrasi Negara RI

RIWAYAT PEKERJAAN.\r\n1. DOSEN PADA UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR TAHUN 2008-2011.\r\n2.DOSEN PADA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR. TAHUN 2008.\r\n3. DOSEN PADA STIH COKROAMINOTO TAHUN 2009-2012.\r\n4. DOSEN PADA STMIK DIPANEGARA TAHUN 2009-2012.DENGAN NOMOR INDUK DOSEN NASIONA(.NIDN ) 09101182O1. \r\n6.BEKERJA SEBAGAI ADVOKAT PADA TAHUN 2008-2011.\r\n7. BEKERJA SEBAGAI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI PKP2A II LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI. SEJAK TAHUN 2011-SEKARANG\r\n.\r\nPENGAMAT KEBIJAKAN PUBLIK,HUKUM, POLITIK LAN MAKASSAR, WIDYAISWARA BIDAnG HUKUM LAN MAKASSAR\r\n\r\nKARYA ILMIAH ;BUKU PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA,merobek demokrasi\r\nFROM PINRANG TO MAKASSAR\r\n\r\

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Wow Ternyata Batu Giok 20 Ton yang Ditemukan Di Aceh Hanya Batu Koral

1 April 2015   15:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:41 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sumber foto;www.kompas.com

Masih ingatkah anda dengan penemuan Batu giok Aceh seberat 20 ton yang ditemukan di Aceh beberapa waktu yang lalu Penemuan Harta Karun Batu terbesar yakni batu Giok sebesar 20 Ton di hutan Lindung Kabupaten Nagan Raya, Aceh, sempat membuat heboh publik di Aceh.

Bahkan penemuan bantu giok 2o ton ini hampir saja membuat pertengkaran antara sesama warga dalam memperebutkan batu tersebut namun pemerintah akhirnya mengambil alih batu tersebut dan meminta penjagaaan dari polisi dan aparat TNI.

Namun kini batu tersebut yang dikira giok dan berharga milyaran rupiah ternyata setelah diteliti secara cermat batu tersebut hanya batu koral bahkan dinas pertambangan Dinas Pertambangan dan Daya (Distamben) Nagan Raya, Aceh mengeluarkan uang sebesar kurang lebih 600 juta untuk mengamankan batu tersebut dan membelahnya

Inilah akhir dari demam batu apa boleh buat batu yg diperkirakan sebagai giok seberat 20 ton dan memiliki harga milyaran rupiah ternyata hanya batu koral sedangkan biaya yg sudah dikeluarkan pemerintah setempat sebesar 600 juta tidak jadi masalah

Bandingkan seandainya batu tersebut tidak diamankan pasti akan menimbulkan sengketa antara warga masyarakat yg kadang berakhir dengan tragis menimbulkan korban jiwa ,tindakan dinas pertambangan setempat untuk mengamankan batu tersebut adalah sudah sangat tepat apala arti biaya 600 juta jika dibandingkan dengan konflik yg kemungkinan terjadi antara sesama warga dalam memperebutkan batu tersebut.

Salam kompasianer

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun