Mohon tunggu...
Edi Abdullah
Edi Abdullah Mohon Tunggu... Administrasi - Bekerja Sebagai Widyaiswara Pada Lembaga Administrasi Negara RI

RIWAYAT PEKERJAAN.\r\n1. DOSEN PADA UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR TAHUN 2008-2011.\r\n2.DOSEN PADA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR. TAHUN 2008.\r\n3. DOSEN PADA STIH COKROAMINOTO TAHUN 2009-2012.\r\n4. DOSEN PADA STMIK DIPANEGARA TAHUN 2009-2012.DENGAN NOMOR INDUK DOSEN NASIONA(.NIDN ) 09101182O1. \r\n6.BEKERJA SEBAGAI ADVOKAT PADA TAHUN 2008-2011.\r\n7. BEKERJA SEBAGAI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI PKP2A II LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI. SEJAK TAHUN 2011-SEKARANG\r\n.\r\nPENGAMAT KEBIJAKAN PUBLIK,HUKUM, POLITIK LAN MAKASSAR, WIDYAISWARA BIDAnG HUKUM LAN MAKASSAR\r\n\r\nKARYA ILMIAH ;BUKU PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA,merobek demokrasi\r\nFROM PINRANG TO MAKASSAR\r\n\r\

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kontroversi Film Porno Miss Singapura 2014 Angeline Yap

2 Desember 2014   21:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:13 1203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia Perfilman singapura kembali menjadi perbincangan hebat akibat dari sebuah film berjudul Lang Tong yang dibintangi runner up Miss Singapore 2014 Angeline Yap yang dengan beranimelakukanbeberapa adegan panas dalam Film tersebut.Bahkan film tersebut dilepas kebioskop tanpa sensor sedikit pun.

Akibat dari keberanian dia melakukan adegan panas tanpa sensor difilm tersebut maka Film Lang Tong yang dibintanginya sukses menguasai dan memuncaki Box Office disingapura memang kesuksesan film tersebut tak lepas dari kontroversi yang menyertainya dimanadalam film tersebut dibumbui adegan panas yang tentunya sangat menarik karena dibintangi wanita cantik yang merupakan Runner Up Miss singapura 2014 Angeline Yap.

Keberanian Angeline Yap melakukan adegan panas di Film tersebut tentunya mendapatkan kritikan dari penyelenggara Kontes Miss Singapore karena hal tersebut dianggap sebagai cerminan Behaviour yang tidak etis .karena dalam pemilihan pemenang kompetisi Miss World maupun miss singapura hampir diseluruh negara membebankan standar penilaian pada tiga hal yaitu Brain, Behaviour dan Beauty.

Namun menanggapi kontroversi Filmnya Angelina Yap Tak mempermasalakannya seperti pernyataannya berikut ini melalui facebooknya ; "Menjadi orang yang normal itu membosankan. Cukuplah membintangi film komedi dan drama. Film "Lang Tong" ini adalah sesuatu yang baru di Singapura. Banyak teman dan orang lain yang bertanya kenapa runner up Miss World Singapore berani melakukan adegan ini? Kupikir ini saatnya aku melakukan klarifikasi.

Dari pernytaannya tersebut Angelina yap menganggap hidup secara normal itu membosankan demikianlah ketika dara muda menggeliat didalam jiwa maka mengekspresikan diri adalah sala satu caranya namun cara yang demikian tidak akan pernah membuat jiwa dan hati kita akan menjadi tenang karena sesungguhnya ketenangan jiwa dan bathin ada ketika kita dekat kepada tuhan dan yakin setiap masalah ada solusinya.ketika masalah menerpa anda apapaun masalah tersebut maka jangan Fokus kepada masalahnya (what happen ) tapi Fokuslah pada solusinya setiap orang sukses selalu Fokus pada solusi.

Bahkan Abraham Maslow dalam teori hierarki kebuhannya mengatakan kebahagian akan dapat diraih ketika kita mampu mengaktualisasikan diri inilah yang dirasakan oleh Angelina yap namun maslow tidak menyadari bahwa kebutuhan terbesar manusia yang mempu mendatangkan kebahagian dan ketenangan adalah kebutuhan Spritualitas hanya orang-orang yang menyadari akan adanya tuhan dan menyakininya dapat merasakan kebahagiaan sejati dan tetap berada dalam kondisi menjalankan perintah tuhan.

sumber foto;www.kapanlagi.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun