Mohon tunggu...
Yoga Prayoga
Yoga Prayoga Mohon Tunggu... Lainnya - Al Akhlaku Fauqol Ilmi

Sang pengejar cita-cita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta Datang dari Hati, Bukan Paksaan

15 Desember 2018   21:16 Diperbarui: 15 Desember 2018   21:32 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hadirnya cinta yang sesungguhnya adalah tanpa paksaan di dalamnya. Cinta yang tulus tidak akan hadir karena dia dipaksa atau memaksa.

Kita gak bisa maksain kehendak kita buat milikin seseorang. Kalau cinta gak harus memiliki itu ada betulnya. Iya, kita gak bisa se egois itu untuk milikin seseorang yang kita sayang. Syukur kalau dia juga sayang sama kamu, kalau ternyata dia malah sayang sama yang lain gimana? Apa kita ada hak buat maksa dia biar suka sama kita? 

Lagian, apa kamu mau dipaksa untuk sayang sama orang padahal kamu nggak sayang sama sekali? Setiap manusia punya hak untuk menyayangi dan mencintai. Dan nggak ada yang bisa ngatur perasaan seseorang kecuali dirinya sendiri. Kalaupun orang yang kamu cinta nerima kamu karena terpaksa, emang kamu puas?

Kita hidup di jaman modern. Di jaman yang sudah nggak perlu takut soal nggak dapet pasangan hidup. Kalau kamu nggak bisa dapetin dia, itu karena tuhan lagi nyiapin orang yang lebih baik buat kamu. Setiap orang datang kehidup kamu, bikin kamu sayang, bikin kamu nggak mau kehilangan itu manusiawi.

Dicintai atau mencintai itu adalah gimana kamu memosisikan perasaan kamu. Kalau cinta kamu nggak terbalaskan, itu tandanya kamu harus introspeksi diri. 

Jodoh itu sudah di atur tuhan. Tinggal gimana usaha kamu untuk mencari. Tapi ingat, jangan maksain keinginan kamu. 

Dan jangan sekali-kali kamu memaksa seseorang untuk mencintaimu.

Karena sesungguhnya Cinta itu tulus, datang dari hati, bukan dari paksaan.

Dan mungkin aku terlalu memaksamu untuk mencintaiku.

#maaf jika aku memaksa cintamu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun