Mohon tunggu...
Sosbud

Sang Pejuang Hak Seorang Wanita

22 April 2018   05:57 Diperbarui: 22 April 2018   08:07 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Raden Ajeng Kartini adalah pahlawan wanita Indonesia yang memperjuangkan hak-hak sebagai seorang wanita. R.A Kartini dilahirkan di Jepara, Jawa Tengah, pada tanggal 21 april 1897. Kartini adalah seorang putri bangsawan jawa yang  hanya bisa meresakan pendidikan selama 12 tahun, karena pada saat itu wanita tidak boleh merasakan pendidikan sama halnya dengan laki-laki. Pada saat itu R.A Kartini hanya bisa belajar di kamarnya dengan membaca buku karena wanita (Raden Ajeng) hanya bisa menunggu calon suaminya di kamar sampai seorang suami tersebut meminangnya.

Dengan membaca buku-buku tersebut R.A Kartini bisa menulis-menulis artikel tentang rendahnya status sosial wanita , hak tidak dapat menuntut ilmu, harus rela dinikahkan dan dimadu yang tulisannya tersebut Dia kirim ke temannya yang ada di Belanda. Ia pun banyak mendapat masukan (informasi) tentang kemajuan berfikir wanita di Eropa. Sehingga timbul kemauannya untuk menaikan derajat wanita. Ia ingin agar wanita dan warga miskin di negaranya juga mempunyai hak untuk menuntut ilmu, agar berpikir maju ia pun mendirikan sekolah.

Dengan mendirikan sekolah yang diingikannya sebelum menikah R.A Kartini dengan seorang bangsawan (bupati) semarang tersebut. Sehingga cita-cita tersebut bisa terpenuhi karena itu adalah salah satu syarat Dia mau dinikahkan dengan seorang bangsawan tersebut. Yang sebelumnya R.A Kartini telah mengajukan proposal beasiswa untuk bisa belajar di Belanda karena proposal itu belum ada konfirmasi dan pada saat itu juga berbarengan dengan dengan seorang bangsawan tersebut. Akhirnya Dia mau dinikahi karena syarat-syarat yang diajukannya bisa dipenuhi. Ia pun harus memendam keinginannya untuk belajar di Belanda.

Namun, sejak sat itu kaum wanita bisa merasakan kesamaan hak antara laki-laki dan perempuan, bisa belajar dengan tempat yang telah disediakan oleh R.A kartini tersebut. R.A Kartini di Rembang Jawa Tengah 17 september 1904 diusia 25 tahun. Berkat jasa-jasanya tersebut sampai sekarang wanita bisa meresakan pendidikan sama halnya laki-laki. Dan pada tanggal 21 april ditetapkan oleh Indonesia sebagai Hari Kartini agar bisa mengingat kembali jasa-jasanya yang telah Ia berikan.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun