Mohon tunggu...
Adelia Melani
Adelia Melani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN SMH BANTEN

Kegagalan adalah kunci kesuksesan. Setiap kesalahan mengajarkan kita sesuatu."

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pola Pembinaan Orang Tua dan Pengaruhnya dalam Etika Kehidupan

9 September 2022   16:00 Diperbarui: 9 September 2022   16:02 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

( Kegiatan Majelis Taklim Kelurahan Gunungkendeng Kecamatan Gunung  Kencana-Lebak )

Pengasuhan dan pendidikan yang baik oleh keluarga sangat diperlukan untuk membentuk kepribadian anak. Secara tegas keluarga adalah keluarga inti, yaitu kelompok sosial terkecil dalam masyarakat yang dibentuk oleh perkawinan, yang terdiri dari suami (ayah), istri (ibu) dan anak-anaknya. Di sisi lain, keluarga yang lebih luas, seperti keluarga RT, keluarga kompleks, atau keluarga Indonesia. Setiap keluarga memiliki pola asuh yang berbeda dalam membesarkan anak, biasanya diwariskan dari orang tua sebelumnya. Pola pembinaan orang tua dan pengaruhnya dalam etika kehidupan dapat didefinisikan sebagai pola interaksi antara anak dan orang tuanya. Termasuk memenuhi kebutuhan fisik masyarakat (makan, minum,dll) agar anak dapat hidup harmonis dengan lingkungannya. Oleh karena itu, pola asuh juga mencakup pola interaksi orang tua-anak dalam konteks pengembangan karakter anak. Dengan demikian, pola asuh orang tua, baik otoriter, demokratis,maupun permisif, sangat penting dalam membentuk kepribadian anak.

Cara orang tua membesarkan anaknya mempengaruhi pembentukan kepribadian anaknya setelah dewasa. Hal ini karena kualitas dan unsur kepribadian individu dewasa sebenarnya ditanamkan sejak masa kanak-kanak, jauh sebelum benih ditanam dalam jiwa individu. Dengan kata lain, bagaimana orang tua memperlakukan anaknya sejak bayi mempengaruhi perkembangan sosial dan moral mereka di masa dewasa. Perkembangan sosial dan moral ini membentuk kepribadian dan sikap anak di masa depan. tercermin dalam karakternya, sehingga jika seorang anak dibiarkan tumbuh dalam lingkungan yang penuh karakter, maka anak tersebut berkembang menjadi individu yang berkarakter. Dengan kata lain, menjadi tanggung jawab semua pihak untuk mengembangkan generasi penerus sumber daya manusia yang baik.

Adapun tujuan utama pembentukan etika adalah untuk mewujudkan manusia ideal, anak bertaqwa kepada Allah Swt sesuai ajaran agama dan taat beribadah serta sanggup hidup bermasyarakat dengan baik.bentuk-bentuk nilai yang dapat ditanamkan dalam pembinaan etika adalah keadilan, ikhsan, kasih sayang, rasa malu, menjaga kehormatan, amanah, sopan santun, sabar, tawadhu.

Pembentukan etika dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh dan teladan dari orang tua. Mengatakan "dengan peranan dan tanggung jawab yang besar didalam keluarga orang tua harus menumbuhkan etika terpuji pada anak". Menurut pendapat tersebut perilaku dan sopan santun seseorang dalam hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak, orang tua terhadap anak-anaknya dan perilaku orang tua terhadap orang lain dan lingkungan keluarga dan masyarakat akan menjadi teladan bagi anak-anaknya

Adapun peran yang harus dilakukan oleh orang tua adalah : 

  • Menanam nilai etika,moral kepada anak
  • Berusaha memahami anak
  • Menciptakan iklim yang serasi
  • Mengetahui secara optimal perubahan pada anak
  • Mengembangkan potensi anak
  • Memberi contoh baik kepada yang lebih muda 
  • Lebih giat dalam pemberian bimbingan dan pengarahan dari orang tua kepada anak
  • Melakukan interaksi dengan anak
  • Pembinaan dengan pemberian keteladanan pada anak
  • Membiasakan anak untuk berbuat kebaikan
  • Pembinaan dengan perhatian

PEMBERDAYAAN MAJLIS TAKLIM DI KAMPUNG GUNUNG KENDENG

Pemberdayaan Komunitas Majelis Taklim Kelurahan GunungKendeng, Kecamatan Lebak - Banten dilakukan melalui pelatihan dan pendampingan yang bisa menjadi katalisator untuk meningkatkan life skills bagi komunitas majelis taklim. Life Skills ini berupa meningkatkan keterampilan sehingga bisa menjadi sebuah inovasi, ekonomis dan kreativitas dalam wadah aktivitas yang bernuansa islami berbasis penguatan usaha ekonomi produktif sehingga tercipta insan-insan yang memiliki keseimbangan antara potensi intelektual dan mental spiritual dalam upaya menghadapi perubahan zaman yang semakin global dan maju.

Pemberdayaan dalam bentuk penguatan kapasitas sosial ekonomi sangat penting bagi anggotanya majelis taklim yang pada gilirannya akan memperlancara ktivitas majelis taklim secara lebih luas. Majelis taklim merupakan kegiatan yang sangat positif dan sangat bermanfaat bagi kehidupan. sehingga kegiatan ini harus diadakan dan di lakukan rutin agar masyarakat dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari hari.

Adapun peran dari majelis taklim malam jumat (khusus pria) dan jumat pagi (khusus wanita ) di kampung gunung kendeng yaitu :

  • Pembinaan Keimanan

Peran majelis taklim yang cukup berpengaruh hingga saat ini yaitu dalam membina jiwa dan kesehatan batin rohaniah para jamaahnya, sehingga banyak diantara mereka ( jamaah majelis taklim) semakin tekun dalam beribadat. Hal tersebut tidak telepas dari kegiatan majelis taklim yang senantiasa berhubungan erat dengan masalah agama, keimanan dan ketakwaan yang ditanamkan melalui majelis taklim yang dilaksanakan secara rutin dan di ikuti oleh segenap jamaah dan pengurus majelis taklim tersebut.

  • Tempat belajar Ilmu Agama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun