Mohon tunggu...
Shena Agustiana
Shena Agustiana Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Universitas Budi Luhur 2010 Public Relations

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jamaah Indonesia Tak Perlu Resah

30 Oktober 2011   15:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:16 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

JEDDAH – Suatu hal yang sangat signifikan ketika penyelenggaran ibadah haji mulai menggelora. Proses kepulangan para jamaah haji yang biasa mengalami keterlambatan karena keterbatasan gate, dan untuk saat ini tidak perlu dikhawatirkan lagi.

Hal ini menyusul dengan kesepakatan penggunaan terminal haji sisi barat, antara otoritas Bandara King Abdul Aziz (KAA) Jeddah dengan maskapai Garuda Indonesia.

"Kesepakatan sudah dicapai. Tandangan kedua belah pihak sudah dilakukan," ungkap
Vice President urusan Haji dan Umroh Garuda Indonesia, Hady Syahrean, di bandara KAA, Jeddah. Kepastian ini disampaikan Vice President urusan Haji dan Umrah Garuda Indonesia Hady Syahrean saat menyambut kedatangan Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali di Bandara KAA, Selasa (25/10)

Salah satu pemicu yang menjadi keterlambatan ini adalah tidak ada gate khusus untuk Garuda Indonesia yang menjadi maskapai resmi untuk membawa para Jamaah Haji Indonesia. Akibatnya, jamaah Indonesia harus bergantian dengan jamaah dari negara lain.

Padahal pada 10 hari pertama, pasca puncak haji, jamaah haji dari seluruh dunia berebut untuk kembali ke negara masing-masing.

Hady menjelaskan kesepakatan itu akan ditindaklanjuti dengan memperbaiki dan melengkapi berbagai fasilitas di terminal haji yang selama ini tak terpakai. Fasilitas itu diantaranya pendingin udara (AC), toilet, ketersediaan air, restoran, hingga money changer. Kenyamanan penumpang akan menjadi prioritas utama bagi penambahan fasilitas-fasilitas itu.

"Otoritas bandara berjanji akan menyelesaikan perbaikan dan penambahan fasilitas itu sebelum kepulangan pertama jamaah ke Tanah Air pada 11 November mendatang,"ujarnya.

Hady pun optimis bahwa kesepakatan yang telah dibuat ini akan membuat kepulangan para Jamaah Haji Indonesia akan terjamin dengan jadwal yang telah disepakati.

Dengan demikian, setelah masuk ari pintu kedatangan Jamaah bisa dengan cepat masuk ke ruang tunggu untuk proses boarding, “Kami berharap tidak ada kendala lain yang bisa menyebabkan pesawat delay. Sebab, selama ini dari 70% keterlambatan pemulangan jamaah ke Tanah Air 64% diantaranya dipicu dari keterbatasan gate, katanya.

Lain hal nya yang telah diungkapan oleh Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali menyambut baik penambahan gate kepulangan bagi jamaah haji Indonesia. Dia berharap, dengan kesepakatan itu proses kepulangan jamaah ke Tanah Air jauh lebih baik dari tahun tahun sebelumnya, ungkapnya. Selain itu, Menag mengimbau agar jamaah tetap memperhatikan kondisi fisik agar selama menjalankan prosesi puncak haji tetap dalam kondisi baik.

Kepala Daerah Kerja (Daker) Jeddah Ahmad Abdullah mengatakan segera berkoordinasi dengan daker daker lain terkait dengan penambahan gate ini. Menurutnya harus ada penambahan personil jika ada penambahan gate ini. “Saat ini personel Daker Jeddah hanya diperuntukkan melayani jamaah di hotel transisto dan kepulangan jamaah di gate timur terminal haji saja, “ katanya.

Dia menjelaskan, tambahan personel itu bisa dari Daker Mekkah atau Madinah. Mereka bisa ditempatkan di hotel hotel transit. “Sedangkan seluruh personel Daker Jeddah karena telah memiliki pass bandara, akan berkonsentrasi melakukan layanan di gate – gate kepulangan, baik dari sisi timur maupun sisi barat terminal haji Bandara KAA,” paparnya.

Tahun ini Garuda Indonesia menerbangkan 113.171 orang yang tergabung dalam jamaah haji Indonesia. Mereka dibagi dalam 300 kelompok terbang (kloter).

Sedangkan, 107.829 warga Indonesia lain menggunakan maskapai Saudi Arabia Airlines. Garuda Indonesia menggunakan 14 pesawat berbadan besar, diantaranya Boeing 747- 400 dan Air Bus 330-300.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun