Mohon tunggu...
Melisa Putri Verdayanti
Melisa Putri Verdayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah orang yang suka membaca buku dan menulis cerita.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelestarian Mata Pelajaran Bahasa Jawa yang Hampir "Punah"

22 Agustus 2024   03:09 Diperbarui: 22 Agustus 2024   03:14 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada masa sekarang dengan arus modernisasi yang terus menghampiri, adanya mata pelajaran terkait bahasa daerah, salah satunya Bahasa Jawa di kota maju seperti Surabaya mengalami rintangan yang menanti di depan mata. Surabaya, sebagai salah satu pusat perekonomian dan pendidikan yang besar di Indonesia, menghadapi masalah yang berat dalam mempertahankan keberadaan mata pelajaran Bahasa Jawa di kurikulum sekolah. Cara melestarikan keberadaan mata pelajaran ini masih dipertanyakan karena kemajuan teknologi yang ada sekarang lebih berfokus pada bahasa asing, terutama bahasa Inggris.

Di Surabaya, yang merupakan bagian dari provinsi Jawa Timur, bahasa Jawa memiliki nilai budaya yang mendalam. Bahasa Jawa tidak hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga menjadi jembatan untuk memahami budaya, tradisi, dan nilai-nilai lokal. Bagi sebagian besar warga Surabaya, terutama yang berlatar belakang keluarga Jawa, bahasa Jawa merupakan bagian dari identitas mereka. Namun, dalam konteks modernisasi, terutama dengan dominasi teknologi dan globalisasi, bahasa ini menghadapi risiko terpinggirkan.

Salah satu tantangan utamanya adalah pergeseran minat siswa dan orang tua terhadap bahasa internasional yang dianggap lebih penting untuk masa depan. Di era globalisasi, kemampuan berbahasa Inggris sering dianggap sebagai aset yang lebih berharga bagi dunia kerja. Siswa dan orang tua cenderung melihat bahasa Inggris sebagai jalan menuju peluang yang lebih luas, sementara bahasa Jawa dianggap kurang relevan dalam konteks global. Akibatnya, minat terhadap bahasa Jawa di sekolah-sekolah menurun, yang berpotensi mengancam kelangsungan pengajaran bahasa tersebut.

Namun, terlepas dari tantangan yang ada, penting untuk ditekankan bahwa bahasa Jawa masih memiliki nilai penting yang tidak dapat diabaikan. Pengajaran bahasa Jawa di Surabaya tidak hanya berkutat pada kemampuan berbahasa, tetapi juga pada pemahaman dan pelestarian budaya lokal. Surabaya memiliki kekayaan budaya yang sangat banyak, termasuk tradisi, seni dan sastra Jawa yang harus dilestarikan. Melalui pendidikan bahasa Jawa, siswa dapat belajar tentang sejarah dan tradisi yang membentuk identitas mereka sebagai orang Jawa, serta menghargai warisan budaya yang telah ada sejak lama.

Agar bahasa Jawa tetap relevan, pendekatan pengajarannya perlu diperbarui dan disesuaikan dengan kebutuhan zaman. Salah satu strateginya adalah dengan mengintegrasikan teknologi dalam pengajaran bahasa Jawa. Penggunaan media digital, aplikasi pembelajaran, dan platform online dapat membuat materi pembelajaran menjadi lebih menarik dan interaktif. Misalnya, membuat konten digital yang menggabungkan unsur tradisi dengan format modern dapat membantu siswa lebih terhubung dengan bahasa dan budaya mereka.

Selain itu, kolaborasi antara sekolah, pemerintah, dan komunitas lokal juga sangat penting. Sekolah-sekolah di Surabaya dapat bekerja sama dengan komunitas budaya dan lembaga pemerintah untuk menyelenggarakan kegiatan yang mempromosikan bahasa Jawa. Festival budaya, pertunjukan seni, dan kegiatan komunitas lainnya dapat menjadi cara yang efektif untuk menumbuhkan minat dan kecintaan siswa terhadap bahasa dan budaya mereka. Dukungan dari pemerintah dalam bentuk kebijakan pendidikan yang mendukung pelestarian bahasa daerah juga sangat diperlukan.

Peran keluarga juga tidak kalah penting. Orang tua dapat berperan aktif dalam mendukung pembelajaran bahasa Jawa dengan mengenalkan bahasa Jawa di rumah, serta berpartisipasi dalam kegiatan budaya yang melibatkan bahasa Jawa. Kesadaran dan kebanggaan terhadap bahasa dan budaya daerah harus ditanamkan sejak dini agar siswa merasa terhubung dan memiliki rasa tanggung jawab untuk melestarikannya.

Secara keseluruhan, meskipun bahasa Jawa di Surabaya menghadapi berbagai tantangan karena modernisasi, ada banyak peluang untuk memastikan bahasa Jawa tetap bertahan dan relevan. Dengan pendekatan yang inovatif, dukungan dari berbagai pihak, dan penanaman kesadaran budaya, bahasa Jawa dapat terus memainkan peran penting dalam pendidikan dan kehidupan sehari-hari masyarakat Surabaya. Ini bukan hanya tentang melestarikan bahasa, tetapi juga tentang menjaga identitas budaya agar tetap hidup dan berkembang di tengah perubahan zaman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun