Bakpia Pathok 25 bukan sekadar sajian kuliner khas Yogyakarta, melainkan telah menjelma menjadi salah satu identitas yang tak terpisahkan dari kota ini. Renyah di luar, lembut di dalam, bakpia ini menyuguhkan sepotong kenangan manis yang menembus batas waktu.
Terletak di sudut kota Yogyakarta, tepatnya di kawasan Pathok, Bakpia Pathok 25 merupakan warisan kuliner yang telah mengukir sejarah selama puluhan tahun. Bukan sekadar kue khas, namun Bakpia Pathok 25 menyimpan kisah tentang tradisi, kerja keras, dan cita rasa yang tetap terjaga meskipun zaman terus berganti.
Dimulai sebagai usaha kecil yang berada di gang sempit, Bakpia Pathok 25 kini telah berkembang menjadi ikon kuliner yang dikenal luas, tidak hanya di Yogyakarta, tetapi juga di seluruh Indonesia. Bagi banyak wisatawan, mencicipi bakpia ini menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan mereka ke Yogyakarta. Lebih dari sekadar camilan, Bakpia Pathok 25 telah menjadi simbol pelestarian budaya dan warisan kuliner masyarakat Yogyakarta.
"Pada awalnya, makanan ini diperkenalkan oleh para imigran Tionghoa yang menetap di wilayah Yogyakarta. Mereka membawa resep tradisional dari tanah leluhur, kemudian mengolahnya dengan sentuhan lokal yang unik," ungkap Bu Restu, selaku pengelola Bakpia Pahtok 25.
Anton (35) seorang pegawai Bakpia Pathok 25, menambahkan bahwa nama "Bakpia Pathok 25" memiliki sejarah tersendiri. "Awalnya, bakpia ini dikenal dengan nama Bakpia 38. Namun, nama tersebut kemudian diubah menjadi Bakpia Pathok 25. Pemilihan angka 25 tidak memiliki alasan khusus, hanya karena dalam bahasa Jawa pengucapan angka 25 yaitu selawe," ujarnya.
Tidak hanya populer di Yogyakarta, Bakpia Pathok 25 juga telah dikenal luas di seluruh Indonesia. Banyak orang yang beranggapan bahwa perjalanan ke Yogyakarta belum lengkap tanpa mencicipi kelezatan bakpia ini. Bakpia Pathok 25 adalah bukti nyata bahwa pesona Yogyakarta tidak hanya dapat ditemukan di tempat-tempat wisatanya, tetapi juga dapat dirasakan melalui cita rasa yang melekat dalam kulinernya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H