kuliner di Yogyakarta, muncul sebuah tempat yang menarik perhatian para pecinta kopi dan penggemar budaya lokal. Angkringan Kopi Joss pertama di Yogyakarta kini hadir sebagai inovasi unik yang menggabungkan tradisi angkringan dengan sensasi kopi joss khas Yogyakarta.
Yogyakarta -Â Di tengah gemerlapnya perkembanganAngkringan, yang sudah sangat dikenal sebagai tempat nongkrong dengan makanan sederhana seperti nasi kucing dan sate usus, kini memiliki sentuhan baru yang tak kalah menarik. Di angkringan kopi joss pertama ini, para pengunjung dapat menikmati sajian kopi yang disajikan dengan cara khas, yaitu memasukkan bara arang panas ke dalam secangkir kopi yang telah diseduh. Proses ini menciptakan suara 'joss' yang menggema, memberi efek visual dan aroma yang khas, serta memberikan sensasi rasa yang unik.
Bagi para pengunjung yang baru pertama kali mencoba kopi joss, pengalaman yang didapatkan cukup unik. Setelah diseduh, kopi hitam yang pekat disiramkan ke dalam gelas berisi arang yang sedang menyala. Pada saat itu, asap yang keluar dari arang menciptakan sensasi yang hampir tak tergantikan. Begitu arangnya mulai mereda, rasa kopi joss yang memiliki cita rasa kuat dan sedikit berasap siap dinikmati. Rasa yang sedikit pahit dan berasap ini memberikan pengalaman berbeda, membuat siapa saja yang meminumnya ketagihan.
Pemilik Angkringan Kopi Joss, Budi Santoso, menjelaskan bahwa ide mendirikan angkringan kopi joss ini berawal dari keinginannya untuk melestarikan tradisi angkringan sekaligus mengenalkan cara penyajian kopi yang berbeda. "Kopi joss adalah bagian dari budaya Yogyakarta yang sudah ada sejak lama. Saya ingin membawa pengalaman kopi joss ini ke tingkat yang lebih modern namun tetap mempertahankan keaslian tradisi angkringan," ujar Budi saat ditemui di kedainya yang terletak di kawasan Malioboro, Yogyakarta.
Berbeda dengan kedai kopi modern lainnya, Angkringan Kopi Joss memadukan suasana klasik dan hangat. Pengunjung dapat menikmati kopi sambil duduk di kursi kayu yang sederhana, menikmati udara segar malam Yogyakarta, dan tentunya menikmati makanan khas angkringan yang murah meriah.Â
"Kopi joss yang kami sajikan menggunakan biji kopi lokal yang dipilih dengan cermat. Proses pembakaran arang juga dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan rasa kopi tetap terjaga," lanjut Budi. Bagi para pengunjung yang penasaran, mereka bisa memilih berbagai varian kopi, mulai dari kopi hitam hingga kopi susu, dan tentunya ada juga teh dan wedang ronde untuk yang menginginkan alternatif lainnya.
Angkringan Kopi Joss tidak hanya menjadi tempat nongkrong, tetapi juga menjadi destinasi kuliner yang menarik bagi wisatawan maupun warga lokal.Â
Beberapa pengunjung yang datang mengungkapkan kekagumannya terhadap cara penyajian kopi yang unik ini. "Sangat menarik! Belum pernah saya mencoba kopi dengan bara arang. Rasanya jadi lebih kaya, dengan sedikit rasa smoky yang khas," ujar Rina, salah satu pengunjung yang baru pertama kali mencoba kopi joss.
Dengan semakin berkembangnya minat terhadap kopi dan budaya ngopi di Yogyakarta, Angkringan Kopi Joss pertama menjadi bukti bahwa tradisi dapat bertahan dengan cara yang inovatif. Di Yogyakarta, tempat ini telah berhasil menghubungkan masa lalu dan masa depan, memberikan pengalaman yang tidak hanya tentang cita rasa, tetapi juga tentang cerita dan perjalanan panjang kopi joss yang menghangatkan setiap penikmatnya.
Dengan menyatukan tradisi dan inovasi, Angkringan Kopi Joss pertama di Yogyakarta berhasil menarik perhatian banyak pengunjung, baik wisatawan maupun warga lokal. Tempat ini menjadi titik temu yang menarik bagi mereka yang ingin menikmati kopi dengan cara yang berbeda. Angkringan ini juga memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk mengenal lebih dalam tentang sejarah dan filosofi kopi joss yang telah menjadi bagian dari kekayaan kuliner Yogyakarta.
Angkringan ini juga menjadi tempat yang ramah bagi komunitas lokal, dengan sering mengadakan acara musik akustik dan pertunjukan seni yang membuat suasana semakin hidup. Hal ini menjadikan tempat ini lebih dari sekedar tempat untuk menikmati kopi, tetapi juga sebagai ruang sosial bagi anak muda dan pengunjung yang ingin merasakan atmosfer khas Yogyakarta.