Ketidak setaraan gender atau perbedaan peran laki-laki dan perempuan di dalam masyarakat, yang di anggap laki-laki itu gagah, kuat dan sebagainya dan sebaliknya perempuan di anggap lemah dan cenderung mengalah.
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan pembedaan itu. Namun pembedaan karakter tersebut melahirkan tindakan kekerasan. contohnya kekerasan visik yang di lakukan oleh suami terhadap istrinya di dalam rumah tangga.
contoh lain adalah peran istri di dalam rumah tanggga, yaitu Pergi ke pasar, memasak sarapan, mencuci pakaian, menyiapkan anaknya pergi ke sekolah dan berangkat kerja, pulang kerja, menyiapkan makan siang, mencuci piring, istirahat. hal tersebut kewajiban sehari-hari bagi isrti, belum termasuk pekerjaan tambahan lainnya. Ini salah satu bentuk dari ketidak setaraan gender dalam lingkup keluarga, yaitu beban ganda.
di dalam masyarakat pada umumnya sudah di ajarkan dari kecil bahwa perempuan itu harus rajin dalam masak-memasak, bersih-bersih sehinggga pekerjaan di rumah itu urusan isri dan pekerjaan di luar rumah wajib bagi suaminya bukan untuk istri. dengan sebutan inilah terjadi ketidak setraan gender yang semestinya tidak terjadi.
kalau suaminya tidak mampu lagi untuk bekerja, Apa pun pekerjaan yang berada di rumah merupakan tanggung jawab seluruh anggota keluarga sesuai dengan kemampuannya karena pekerjaan itu tidak memandang jenis kelamin mana yang cocok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H