Mohon tunggu...
Ega Okta Syafan Prayoga
Ega Okta Syafan Prayoga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengapa 6G Akan Mengubah Cara Kita Berinteraksi dengan Dunia Digital

25 September 2024   01:41 Diperbarui: 25 September 2024   01:43 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Jaringan Nirkabel 6G (Sumber: freepik.com)

Mengapa 6G Akan Mengubah Cara Kita Berinteraksi dengan Dunia Digital

Perkembangan teknologi jaringan komunikasi nirkabel telah mengalami evolusi yang pesat, mulai dari 1G hingga 5G, dan saat ini, diskusi seputar teknologi 6G telah menjadi pusat perhatian para peneliti dan praktisi teknologi. Dalam artikel "6G Wireless Communication Networks: Challenges and Potential Solutions" oleh Md. Alimul Haque et al., dibahas berbagai potensi tantangan dan solusi untuk jaringan 6G yang diprediksi akan hadir pada tahun 2030. Teknologi ini menjanjikan kecepatan transfer data yang jauh lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya, dengan latensi ultra-rendah dan konektivitas masif. Salah satu hal menarik dari 6G adalah kemampuan integrasinya dengan kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), serta realitas virtual dan augmented (XR). Namun, meskipun potensinya besar, pengembangan jaringan 6G juga dihadapkan pada sejumlah tantangan, khususnya dalam aspek keamanan dan manajemen data. Para penulis mengemukakan bahwa 6G harus mampu mengatasi keterbatasan 5G dalam hal keamanan dan keterbatasan spektrum frekuensi. Teknologi blockchain dan kecerdasan buatan diperkirakan akan memainkan peran penting dalam mengamankan jaringan 6G, yang tidak hanya akan mencakup bumi, tetapi juga menawarkan cakupan hingga area bawah laut. Dengan demikian, penelitian mengenai solusi keamanan dan manajemen data untuk jaringan 6G menjadi topik yang sangat relevan. Pada tahun 2019, penelitian tentang 6G mulai berkembang, dengan estimasi awal bahwa 6G akan memiliki kecepatan hingga 100 kali lipat lebih tinggi daripada 5G, serta mampu mengelola perangkat dalam jumlah masif secara simultan.

***

Salah satu aspek penting yang diulas dalam artikel oleh Md. Alimul Haque et al. adalah evolusi dan tantangan keamanan dalam jaringan komunikasi nirkabel. Sejak jaringan 1G hingga 5G, keamanan selalu menjadi perhatian utama, namun dengan hadirnya 6G, kompleksitas ancaman akan meningkat drastis. Teknologi 6G diproyeksikan mampu mendukung kecepatan data hingga 100 Gbps dengan latensi yang sangat rendah, bahkan mendekati nol. Namun, peningkatan kecepatan dan kapasitas ini juga membuka celah baru bagi serangan siber yang lebih kompleks. Pada tahun 2020, laporan dari Huawei menunjukkan bahwa 5G telah menghadapi tantangan keamanan, seperti serangan Denial of Service (DoS) dan ancaman pada integritas data. Dalam 6G, serangan semacam ini diperkirakan akan lebih sulit diatasi, mengingat jaringan yang lebih terdistribusi dan luas.

Selain ancaman keamanan, aspek manajemen data juga menjadi isu sentral dalam pengembangan 6G. Artikel ini menyoroti bahwa 6G akan membawa Internet of Everything (IoE), di mana miliaran perangkat akan saling terhubung, mulai dari kendaraan otonom hingga sensor di kota pintar. Pada tahun 2030, diperkirakan lebih dari 50 miliar perangkat IoT akan terhubung dalam jaringan global. Dengan volume data yang sedemikian besar, tantangan utama yang dihadapi adalah bagaimana menjaga kecepatan dan keamanan transmisi data. Teknologi blockchain disebut sebagai solusi potensial untuk menjaga integritas data di jaringan yang kompleks. Blockchain memiliki kemampuan untuk mencatat transaksi secara terdistribusi tanpa memerlukan otoritas pusat, menjadikannya sangat cocok untuk infrastruktur 6G yang tersebar luas.

Lebih lanjut, artikel ini juga menyoroti potensi besar dari integrasi AI dalam jaringan 6G. AI tidak hanya akan mendukung manajemen jaringan, tetapi juga berperan penting dalam meningkatkan keamanan dengan mendeteksi ancaman lebih cepat dan memberikan solusi secara otomatis. Studi oleh Viswanathan dan Mogensen (2020) memperkirakan bahwa AI akan mampu memperbaiki efisiensi operasional jaringan hingga 20%, dengan cara memprediksi permintaan jaringan dan mengalokasikan sumber daya secara dinamis. Selain itu, kecerdasan buatan akan digunakan dalam skenario seperti manajemen kendaraan otonom, di mana AI akan berinteraksi secara langsung dengan jaringan untuk memastikan keselamatan dan efisiensi operasional.

Dengan semua potensi ini, penting untuk diingat bahwa meskipun 6G menawarkan banyak peluang, teknologi ini juga menghadapi tantangan besar dalam hal regulasi, standardisasi, dan pengembangan infrastruktur yang sesuai. Pada akhirnya, peran para peneliti dan pengembang teknologi adalah untuk memastikan bahwa tantangan-tantangan ini dapat diatasi sebelum 6G diimplementasikan secara komersial pada akhir dekade ini.

***

Pada akhirnya, teknologi 6G menawarkan potensi besar untuk merevolusi cara kita berinteraksi dengan dunia digital, menghadirkan konektivitas yang lebih cepat, cerdas, dan luas. Namun, dengan datangnya jaringan ini, tantangan-tantangan baru, terutama dalam hal keamanan, manajemen data, dan regulasi, tidak bisa diabaikan. Artikel yang ditulis oleh Md. Alimul Haque et al. memberikan gambaran yang jelas tentang tantangan-tantangan ini serta solusi-solusi potensial yang sedang dikembangkan, seperti penggunaan blockchain dan kecerdasan buatan untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi jaringan 6G. Dengan prediksi bahwa 6G akan mulai diimplementasikan sekitar tahun 2030, para peneliti dan praktisi teknologi perlu segera menangani isu-isu kritis ini agar jaringan 6G dapat diterapkan secara optimal dan aman. Seperti yang disebutkan dalam artikel, teknologi ini akan mampu menghubungkan miliaran perangkat secara simultan dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi daripada sebelumnya, namun tantangan besar juga menanti. Seiring dengan perkembangan teknologi ini, kolaborasi lintas disiplin menjadi kunci untuk mewujudkan visi besar dari jaringan 6G yang tidak hanya canggih tetapi juga aman dan dapat diandalkan.

Referensi:

Haque, M. A., Ahmad, S., Abboud, A. J., Hossain, M. A., Kumar, K., Haque, S., Sonal, D., Rahman, M., & Marisennayya, S. (2023). 6G wireless communication networks: Challenges and potential solutions. International Journal of Business Data Communications and Networking, 19(1). https://doi.org/10.4018/IJBDCN.339889

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun