Kata "pembelajaran" sudah sangat basi kita dengar. Bahkan bagi orang akademisi kata itu mungkin sangat membosankan. Karena setiap saat selalu terngiang di telinganya.Â
Mereka sudah sering mendengar kata "pembelajaran", bahkan sangat mendalam dari segi definisi yang dipahami. Tapi anehnya, definisi serta komponen lain mengenai pembelajaran yang mereka pahami hanya sebatas tekstual, tidak pada kontekstual. Dalam artian belum mampu menerapkan secara sempurna bagaimana pembelajaran yang efektif dan efisien.
Tidak perlu jauh kesana. Salah satu hal terpenting dalam pembelajaran adalah hasil belajar. Hasil belajar adalah satu bentuk bahan tolak ukur atas capaian siswa selama melaksanakan pembelajaran. Hasil belajar adalah kemampuan yang didapatkan oleh siswa setelah melakukan proses belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.
Hasil belajar tak selalu berada pada taraf optimal seperti apa yang diinginkan guru. Terkadang ada beberapa gejala yang mempengaruhi hasil belajar sehingga mengalami perubahan drastis pada hasil belajarnya. Hal tersebut berangkat dari perkambangan individu saat proses pembelajaran.
Merupakan bentuk dari hasil belajar adalah prestasi siswa. Dengan prestasi yang menjadi simpulan atas capaian belajar siswa selama proses pembelajaran dengan waktu tertentu. Oleh karena itu adakala dimana prestasi naik dan adakala prestasi turun. Naik turunnya prestasi siswa dalam belajar disebabkan dengan berbagai macam faktor-faktor, baik internal maupun eksternal.
Dalam hal ini sebagai guru harus bisa dan selalu memperhatikan perkembangan siswa yang mempengaruhi prestasi belajarnya. Apabila siswa mengalami penurunan prestasi, maka guru harus menggali sesuatu apa yang menjadi faktor turunnya prestasi siswa.
Bagi guru BK misalnya, perlu mengambil langkah dengan mendiagnostik faktor penyebab turunnya prestasi siswa dalam belajar. Melalui adanya diagnostik terhadap permasalahan siswa terutama yang berkaitan dengan prestasi belajar siswa, maka seorang pendidik ataupun pihak-pihak yang bersangkutan dengan siswa yang mengalami kegagalan tersebut, dapat mengupayakan adanya pemberian bantuan berupa layanan bimbingan kepada siswa tersebut agar dapat mengatasi kesulitan-kesulitan belajar atau masalah-masalah tertentu yang dihadapinya sehingga siswa dapat mencapai hasil yang diharapkan serta dapat mencapai tugas perkembangannya dengan baik.
Untuk memahami diamana letak faktor turunnya prestasi siswa, maka pendidik atau konselor terlebih dahulu mengetahui langkah-langkah mendiagnostik faktor turunnya prestasi belajar siswa tersebut. Berikut langkah-langkah operasional diagnostik penurunan prestasi belajar siswa:
- Prosedur dan teknik diagnostik penurunan prestasi belajar siswa
- Identifikasi faktor turunnya prestasi belajar siswa
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, Remedial berarti, pertama, berhubungan dengan kebaikan, pengajaran ulang bagi murid yang hasil belajarnya jelek. Kedua, remedial berarti bersifat menyembuhkan. Sedangkan teaching yang berarti "pengajaran" yang berarti:
- Proses perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan
- Perihal, segala sesuatu mengenai mengajar.
Menurut Ischak S.W dan Warji R. dalam bukunya Remedial Teaching sebagai berikut:"kegiatan perbaikan dalam  proses belajar mengajar adalah salah satu bentuk pemberian bantuan. Yaitu pemberian bantuan dalam proses belajar mengajar yang berupa kegiatan perbaikan terprogram dan disusun secara sistematis".
Dari pengertian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa remedial teaching adalah segala bentuk usaha terprogram dan tersusun sistematis yang dilakukan untuk memperbaiki atau menyembuhkan individu yang mengalami penurunan prestasi belajar melalui pemahaman terhadap faktor-faktor penyebab turunnya prestasi belajar serta membantu menemukan alternatif solusinya.