Sejalan dengan kelangsungan kehidupan manusia pada dasarnya  pasti membutuhkan suatu proses untuk berkembang secara optimal. Artinya dalam garis besar yaitu  suatu program layanan mampu bergerak untuk menciptakan ketetapan melalui pemahaman fungsi dan prinsip dalam bimbingan konseling yang bertujuan untuk memberikan manfaat yang berporos  pada kelangsungan perkembangan kehidupan tersebut.Â
Misalnya pelayanan dalam bidang kesehatan yang diberikan oleh pihak rumah sakit bertujuan memberikan keuntungan maupun manfaat untuk mengetahui informasi-informasi seputar kesehatan serta pengobatan, dan biasanya dokter maupun pihak rumah sakit yang lain turut memberikan saran atau aturan saat berapa kali sehari minum obat  dan ucapan "semoga lekas sembuh" agar pihak yang berkepentingan lebih perhatian  dalam hal kesehatan supaya tetap terjaga.Â
Dalam contoh pelayanan diatas mampu memberikan keuntungan tersendiri  maupun manfaat yang diperoleh dari adanya suatu pelayanan yang baik dan merupakan point tentang terlaksananya fungsi dari pelayanan bimbingan konseling. Pada intinya suatu layanan bisa di ungkapkan tidak berfungsi lagi jika suatu layanan tersebut tidak memperlihatkan atau memberikan tentang kegunaan serta manfaat tersebut.Â
Dalam hal ini perlu diketahui bahwa bimbingan konseling tanpa fungsi dan prinsip akan mati, begitu sebaliknya bimbingan konseling dengan adanya fungsi dan prinsip akan tetap hidup.
Pasalnya manfaat dan keuntungan akan tercapai melalui terlaksanannya sejumlah fungsi bimbingan konseling. Fungsi yang pertama melalui fungsi pemahaman dapat ditarik maksud dari pemahaman tersebut adalah individu (siswa) mampu memahami diri sendiri beserta permasalahannya begitu juga pada pihak yang akan membantu individu.Â
Pemahaman ini juga berkaitan dengan pemahaman lingkungan atau bisa di sebut dengan kondisi di sekitarnya, misalnya seperti tempat tinggal, keadaan keluarga, dan juga kebanyakan dari masalah hubungan antar temannya.Â
Dengan pemahaman masalah yang dihadapi individu tersebut mempunyai modal dasar untuk mengatasi titik tempuh terhadap masalahnya.  Selanjutnya pemahaman  dari pihak tertentu contohnya seperti orang tua dan guru, maka pihak pelayanan bimbingan konseling bertujuan mampu memahami masalah kepada yang bersangkutan. Dan suatu pemahaman tersebut dapat dikatakan tercapai jika antara individu dan guru bimbingan konseling saling memahami  masalah tersebut, sehingga mampu meningkatkan kualitas perkembangan individu.
Fungsi yang kedua yaitu fungsi pencegahan, maksud dari pencegahan disini seperti halnya menghindari timbul atau meningkatnya masalah pada individu atau klien, mencegah juga mampu dalam memecahkan masalah terhadap individu serta bantuan dukungan kelompok.
Fungsi yang ketiga yaitu fungsi pengentasan, dianggap dengan istilah sebagai puncak dalam pelayanan bimbingan konseling. Dari pengentasan tersebut pihak yang bersangkutan secara perlahan akan terbebaskan dari permasalahan yang di alami, ibarat seorang yang sedang sakit "batuk" kemudian dia tetap tidak sembuh jika hanya minum kecap dicampur dengan jeruk nipis maupun dengan minum jeruk hangat atau yang lainnya, maka dia pergi ke puskesmas.Â
Pada intinya orang tersebut mengharapkan pelayanan dari seorang dokter untuk kesembuhan penyakit batuk yang diderita tersebut. Jadi jika seorang siswa mengalami masalah yang pada hakikatnya tidak dapat mengatasinya sendiri, dia akan meminta kepada konselor yang pasti mengharapkan suatu pelayanan dari konselor untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapinya.
Fungsi yang keempat tentang pemeliharaan dan pengembangan, berbicara tentang  pemeliharaan yang bagus itu tidak hanya sekedar bertahan sehingga hal yang dimaksud akan tetap utuh dan tidak akan rusak lagi, padahal dari sini kita berfikir bahwa harus berusaha bagaimana agar hal yang dimaksud tersebut akan bertambah baik dan memiliki nilai yang lebih baik lagi dari sebelumnya.Â