Mohon tunggu...
Rihana Gayda
Rihana Gayda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Airlangga

membaca

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Perjalanan Panjang Sejarah Kesehatan Masyarakat

3 September 2024   21:17 Diperbarui: 10 September 2024   06:57 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

RIHANA GAYDA PARTIWI/191241120

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

Kesehatan Masyarakat merupakan ilmu dan seni memelihara, melindungi, dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha masyarakat dalam pengadaan pelayanan kesehatan, pencegahan, dan pemberantasan penyakit. Sejarah dari kesehatan masyarakat ini berawal pada abad ke-16 hingga saat ini terus berkembang. Pada abad ke-16, Pemerintahan Belanda mengadakan upaya untuk memberantas penyakit cacar dan kolera yang di mana pada saat itu sangat ditakuti oleh masyarakat. Pada saat pemberantasan itulah, pemerintah Belanda melakukan upaya-upaya kesehatan masyarakat. Pada tahun 1807, Pemerintahan Belanda, Jendral Daendels, melakukan pelatihan dukun bayi dalam praktek persalinan. Hal ini dilakukan dalam tujuan sebagai upaya penurunan angka kematian bayi pada masa itu. Namun, hal ini tidak berlangsung lama karena masih langkanya tenaga pelatih. Pusat labolatorium kedokteran yang berperan penting dalam pengembangan kesehatan masyarakat di Indonesia berdiri pada tahun 1888 di Bandung. Lalu, pusat labolatorium tersebut berubah menjadi Lembaga Eijkman pada tahun 1938. Perubahan ini diikuti dengan berdirinya labolatorium lain di daerah Medan, Semarang, Makasar, Surabaya, dan Yogyakarta. Laboratorium ini menunjang pemberantasan penyakit seperti malaria, lepra, cacar, gizi dan sanitasi. Sedangkan di ahun 1925, Hydrich, seorang petugas kesehatan pemerintah Belanda, berhasil mengembangkan daerah percontohan dengan melakukan Pendidikan terkait penyuluhan kesehatan di Purwokerto, Banyumas. Hal ini karena tingginya angka kematian dan penyakit.

Pada tahun 1927, sekolah untuk dokter pribumi yang saat itu disebut dengan STOVIA, berubah menjadi sekolah kedokteran. Setelah UI berdiri di tahun 1947, sekolah kedokteran berubah menjadi FKUI. Melalui inilah perkembangan pendidikan kesehatan masyarakat semakin pesat menghasilkan tenaga kesehatan. Program pemberantasan PES dilakukan karena terjadinya epidemi pada tahun 1935. Program ini dilakukan dengan penyemprotan DDT dan vaksinasi massal. Enam belas tahun berikutnya, mulai dikenalkannya konsep Bandung oleh Dr. Y. Leimena dan Dr. Patah yang saat ini dikenal dengan Patah-Leimena. Inti dari konsep ini adalah dalam pelayanan kesehatan masyarakat, aspek kuratif dan preventif tidak dapat terpisahkan. Kemudian WHO pun mengadopsi konsep tersebut. Diyakini bahwa gagasan inilah yang kemudian dirumuskan sebagai konsep pengembangan sistem pelayanan kesehatan tingkat primer yang disebut dengan puskemas. Selain dari konsep Bandung, Dr. Y. Sulianti mendirikan "Proyek Bekasi" pada tahun 1956. Proyek ini sebagi contoh pelayanan bagi pengembangan kesehatan masyarakat dan pusat pelatihan sebuah model keselarasan antara pelayanan kesehatan pedesaan dan pelayanan medis.

Sistem puskesmas yang terdiri dari puskemas tipe A, tipe B, tipe C disepakati pada tahun 1967. Sedangkan pada tahun 1968, rapat kerja Kesehatan nasional diselenggarakan dan menghasilkan bahwa puskesmas sebagai system pelayanan Kesehatan terpadu dan kemudian pemerintah mengembangkannya. Puskesmas disepakati sebagai suatu unit pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kuratif dan preventif, mudah dijangkau, ddan menyeluruh dalam wilayah kerja kecamatan atau di kabupaten.

Namun seiring berjalannya waktu, sistem puskesmas diubah menjadi dua tipe, yaitu tipe A yang dikepalai oleh dokter dan tipe B dikelola oleh paramedis. Pada tahun 1969-1974, dimulainya program kesehatan Puskesmas di sejumlah kecamatan dari sejumlah kabupaten di tiap provinsi. Namun pada tahun 1979, puskesmas tidak dibedakan lagi, hanya ada satu tipe yang dikepalai seorang dokter. Tahun 1984 Dikembangkan program paket terpadu kesehatan dan keluarga berencana di puskesmas, seperti KIA, KB, gizi, penaggulangan diare, dan immunisasi. Awal tahun 1990-an puskesmas menjadi kesatuan organisasi kesehatan yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga memberdayakan peran serta Masyarakat.

Melalui perjalanan sejarah yang panjang tersebut, Indonesia mulai memiliki tenaga Kesehatan. Namun, masih perlu dikembangkan pada waktu berikutnya hingga kualitas Kesehatan Masyarakat semakin baik dan terjamin.

KATA KUNCI: Kesehatan, Masyarakat, Puskesmas

Varwati, Lilis. 2021. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Pengertian, Sejarah dan Perkembangan, Hingga Ruang Lingkupnya.                                      https://www.suara.com/health/2021/08/06/141500/ilmu-kesehatanmasyarakat-pengertian-sejarah-dan-perkembangan-hingga-    ruanglingkupnya [online] (diakses tanggal 3 September 2024). 

Kesmas. 2013. Sejarah Kesehatan Masyarakat. https://www.indonesian-publichealth.com/sejarah-kesehatan-masyarakat2/ [online]      (diakses tanggal 3 September 2024).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun