Sabtu 10 Agustus 2024 Miladia bertepatan 5 Syafar 1446 Hijriah, saya berkesempatan mengikuti akad nikah ananda Rifaldi Fahrizam anak dari bapak Ruslin Tenri, PhD dengan ananda Mutmainah anak dari bapak Syaifuddin, S.Pd. Kedua orang tua mereka sama-sama guru di SMKN 1 Galang Tolitoli. Dulu. Sekarang keduanya berdomisili di kota Palu. Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah.
Bapak Ruslin sendiri telah menjadi dosen di UIN Datokarama Palu. Sejak 2017. Tidak lama setelah saya mutasi, beliau juga memilih mutasi. Meski sama-sama mutasi alasannya beda.
Bapak Syaifuddin menjalani tugas sebagai kepala madrasah Aliyah Alkhairat Donggala Kabupaten Donggala. Ini Kabupaten yang berbatasan langsung dengan kota Palu. Mutasi dari SMKN 1 Galang sudah sangat lama. Jauh sebelum saya menjabat.
Keduanya adalah guru yang hebat. Penuh dedikasi. Agamis. Lebih tepat saya menyebutnya ustadz. Meski ustadz sendiri bermakna guru. Tapi identitas ustadz lebih menegaskan guru yang religius. Hebatnya, keduanya bukan hanya religius, tetapi juga cerdas.
Pak Ruslin alumni doktoral atau S3 di Inggris. Gelarnya PhD. Beliau lama di Inggris. Dan setelah pulang, sempat mengabdi kembali sebagai guru di SMKN 1 Galang. Saya kecipratan bangga. Bangga karena punya guru doktor, alumni inggris.
Ustadz Syaifuddin pun demikian. Meski bukan doktor, beliau dikenal sebagai guru yang cerdas dan sangat alim.
Dua orang tua yang hebat bersepakat menjodohkan anak mereka yang juga hebat dan alim. Ananda Rifaldi alumni pendidikan tinggi Kairo Mesir. Tentu anda sudah tahu tidak mudah menembus pendidikan tinggi di Kairo. Dibutuhkan kemampuan mumpuni. Sementara calon istri, Mutmainah, S.Ag  alumni pendidikan tinggi ilmu Al-Qur'an Jakarta.
Keduanya sama-sama mengabdi sebagai tenaga pengajar. Tempatnya berbeda. Ananda Rifaldi di Makassar. Di Almamaternya, perguruan tinggi Kairo cabang Indonesia. Sementara ananda Mutmainah di pesantren Alkhairat Dolo Palu.
Prosesi akad nikah dilaksanakan di masjid asrama haji Palu. Â Masjidnya tidak terlalu besar. Ukurannya sekitar 15 x 15 meter. Meski tidak besar, mesjid ini kerap menjadi tempat pelaksanaan akad nikah, khususnya bagi warga kota Palu dan sekitarnya.