Mohon tunggu...
KKN MIT 18 POSKO 56
KKN MIT 18 POSKO 56 Mohon Tunggu... Mahasiswa - kelompok KKN MIT ke-18 UIN WALISONGO

KELOMPOK KKN MIT KE-18 UIN WALISONGO POSKO 56 DESA CARUBAN KECAMATAN RINGINARUM KABUPATEN KENDAL

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Uin Walisongo Gelar Sosialisasi Pencegahan Stunting dan Pemeriksaan Kesehatan Remaja di Desa Caruban

5 Agustus 2024   01:14 Diperbarui: 5 Agustus 2024   01:19 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Perwakilan Dewan Guru, Posyandu Desa, dan para siswi SMP 6 Gemuh/Dokpri)

Mahasiswa KKN MIT 18 UIN Walisongo Semarang di Desa Caruban melakukan sosialisasi Pencegahan Stunting Guna Menciptakan Generasi Sehat, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menghadapi masalah stunting di desa Caruban (Sabtu 03/08/2024). Dihadiri langsung oleh tim Kesehatan dari puskesmas desa Caruban.

Stunting adalah kondisi dimana pertumbuhan anak terganggu,ditandai dengan tubuh pendek yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis. Yang dimaksud dengan kekurangan gizi kronis yaitu kondisi kekurangan gizi yang berlangsung lama, dari janin yang masih ada di dalam Rahim sampai bayi usia 24 bulan. Kondisi ini menyebabkan tumbuh kembang anak tidak berlangsung secara optimal. 

Mahasiswa KKN berkolaborasi dengan tim Kesehatan di Puskesmas yaitu Ibu Eka Sofia Ningrum A.md Keb dalam sosialisasi pencegahan stunting. Kegiatan ini fokus pada permasalahan stunting remaja dan mencakup siswi SMP Muhammadiyah 09 Gemuh, petugas puskesmas juga mensosialisasikan program pemerintah dalam penanganan stunting di Desa Caruban dengan membagikan tablet tambah darah. Kegiatan sosialisasi tersebut diikuti kurang lebih 25 audience dari siswi SMP Muhammadiyah 09 Gemuh dan tim Kesehatan puskesmas desa Caruban.

Dalam sosialisasi ini Ibu Eka Sofia Ningrum, A.md.Keb selaku pemateri menyampaikan informasi tentang cara mencegah stunting, seperti menjaga pola makanan remaja, memperhatikan gizi yang diperlukan untuk Kesehatan remaja. 

"Pencegahan stunting sangat penting untuk dilakukan bahkan dimulai sejak bayi dalam kandungan dan dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang serta rutin mengonsumsi tablet tambah darah ". Ujar Eka Sofia Ningrum selaku pemateri dalam sosialisasi.

Sosialisasi ini memberikan edukasi kepada remaja agar lebih memperhatikan makanan mereka supaya tidak mengalami dampak stunting seperti perkembangan fisik terganggu, resiko terkena penyakit degenerative, dan menurunnya kemampuan belajar.

Menurut Ibu Nunung selaku ketua kesiswaan SMP Muhammadiyah 09 mengatakan, "Kami sangat berterima kasih dengan adanya sosialisasi pencegahan stunting yang dilaksanakan oleh Mahasiswa KKN UIN Walisongo Desa Caruban, karena dengan begitu anak-anak serta guru-guru dapat lebih memperhatikan asupan makanan yang sehat dan bersih". Ujar Nunung selaku ketua Kesiswaan.

Penulis: Divisi Sosial dan Lingkungan Masyarakat

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun