Mohon tunggu...
KKN MIT 18 POSKO 56
KKN MIT 18 POSKO 56 Mohon Tunggu... Mahasiswa - kelompok KKN MIT ke-18 UIN WALISONGO

KELOMPOK KKN MIT KE-18 UIN WALISONGO POSKO 56 DESA CARUBAN KECAMATAN RINGINARUM KABUPATEN KENDAL

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Do'a Bersama dan Pawai Obor Dusun Gentungsari Dalam Menyambut 10 Muharram Bersama Mahasiswa KKN UIN Walisongo

16 Juli 2024   00:30 Diperbarui: 16 Juli 2024   06:12 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Anak-anak memeriahkan pawai obor) 

Dusun Gentungsari bersama mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Menyambut 10 Muharram 1446 H dengan do’a bersama dilanjut dengan pawai obor.
 
Kemeriahan dalam menyambut 10 Muharram 1446 H di dusun Gentungsari desa Caruban Kecamatan Ringinarum, Kabupaten Kendal.
KKN MIT UIN Walisongo Semarang Posko 56 bersama para warga mengadakan do’a bersama dan pawai obor keliling dusun. Pada senin malam selasa, 15 Juli 2024 pukul 18. 30 WIB.
Kegiatan ini diawali dengan do’a bersama untuk meminta agar mendapatkan keselamatan, kemudian para warga melakukan pawai obor mengelilingi dusun dengan berjalan kaki. Kepala TPQ Hidayatul Mubtadiin, H. Noor Muhammad Jumaidi, mengatakan


“Dengan diselenggarakannya acara tersebut memiliki tujuan untuk memperingati hari besar islam yaitu hari As-Syuro, tanggal 10 muharam. Pada tanggal tersebut merupakan hari kemenangan bagi para nabi Allah yang diselamatkan oleh Allah”. Ujar Haji Jumaidi saat diwawancarai tim KKN UIN Walisongo Posko 56.


Tujuan dari acara ini yaitu untuk memperingati hari besar islam 10 Muharram. Kepala Desa Caruban, Dyah Tin Agustinah, mengatakan


“Kegiatan pawai obor sudah dilakukan setiap tahunnya. Yang memiliki tujuan untuk meningkatkan rasa syukur kita dan masih diberi umur Panjang, rezeki yang banyak, dan juga dari masyarakat menyajikan hasil bumi mereka untuk dimakan bersama”. Ujar Kepala Desa Caruban tersebut saat diwawancarai tim KKN UIN Walisongo Posko 56.

Usai melakukan pawai obor, warga kemudian berkumpul di depan TPQ Hidayatul Mubtadiin untuk menyaksikan beberapa penampilan budaya daerah, seperti barongan dan jaran kepang.

“Saya sangat mengapresiasi kekompakan warga di Desa Gentungsari, yang saling bekerjasama dan kreatif untuk memeriahkan acara pawai obor”. Ungkap Ma’la, salah seorang mahasiswi KKN MIT Posko 56.

Penulis: Divisi Pendidikan dan Keagamaan 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun