Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) MIT ke-18 Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang membantu pelaksanaan Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP) di desa Caruban, Kecamatan Ringinarum, Kabupaten Kendal. Kegiatan ini dilaksanakan Jum'at 12 Juli 2024 dimulai jam 8.00 sampai selesai. Sasaran pelaksanaan Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP) di Desa Caruban mencakup Balita, Ibu Hamil, Remaja dan Lansia. Mengingat banyaknya sasaran, maka kegiatan ini turut melibatkan Kader Pokja 4 dari desa Caruban dan Bidan Desa.
Integrasi layanan primer merupakan bagian dari upaya transformasi layanan primer, dengan adanya Intergrasi Layanan Primer melalui Posyandu Prima, Posyandu saat ini bisa melakukan berbagai pelayanan kesehatan untuk berbagai usia. Posyandu memberikan pelayanan sesuai siklus hidup mulai dari ibu hamil sampai dengan lansia, kegiatan ini rutin dilakukan setiap sebulan sekali.
Anggota Divisi sosial dan lingkungan  Masyarakat mengatakan, keikutsertaan dalam membantu kegiatan Posyandu ini dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk menjalin hubungan yang baik terhadap masyarakat dan membantu pelaksanaan selama Posyandu berlangsung. Kegiatan posyandu ini meliputi pendidikan gizi masyarakat dan pelayanan kesehatan semua siklus hidup dimulai dari balita sampai dengan lansia.
"Dalam hal ini, mahasiswa membantu para kader Posyandu untuk melakukan penimbangan, pengukuran tinggi badan, lingkar kepala dan lingkar lengan pada balita, sedangkan untuk lansia melakukan penimbangan berat badan, tinggi badan, pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) dan pengecekan tensi darah, serta dilakukan konsultasi kesehatan. " ungkap Reni Listiana selaku anggota KKN MIT posko 56.
Bu Rini, yang merupakan bidan di desa Caruban menyampaikan, di Posyandu ini tercatat sebanyak 75  anak balita dan 50 lansia yang ada di desa Caruban.
"Pada hari ini ada 48 anak balita dan 44 lansia yang datang, jumlah ini terbilang sedikit dari data posyandu di desa Caruban. Hal ini mungkin disebabkan karena banyak orang tua dari balita sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak dapat mengantar anaknya untuk pergi ke posyandu dan sebagian lansia yang sibuk bekerja di kebun sehingga tidak dapat mengikuti posyandu ILP. Dalam hal ini juga banyak remaja putri yang tidak mau mengikuti posyandu tersebut dikarenakan mereka masih menyepelekan akan pentingnya kesehatan," ujar Rini ketika diwawancara tim KKN posko 56.
Selain melakukan konsultasi kesehatan, pemberian PMT (Pemberian Makanan Tambahan) dan snack juga dilakukan guna memberikan benefit serta antusiasme masyarakat supaya bisa memberikan asupan gizi yang baik bagi balita,ibu hamil, lansia serta meningkatkan antusiasme masyarakat terhadap kegiatan posyandu.
Penulis : Fella Amalia JuliantiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H