Mohon tunggu...
Berliana Rizki
Berliana Rizki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Hasanuddin

saya suka mencoba hal baru dan ingin bermanfaat bagi orang banyak

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Nutrisi yang Tepat untuk Ibu Hamil: Menghindari Risiko Preeklampsia dan Berat Badan Lahir Rendah

24 September 2024   00:10 Diperbarui: 24 September 2024   07:24 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kehamilan adalah masa yang luar biasa bagi setiap wanita. Di satu sisi, ini adalah waktu yang penuh harapan untuk menyambut kehidupan baru, tetapi di sisi lain, ada banyak hal yang perlu diperhatikan, terutama terkait dengan asupan nutrisi. Asupan gizi yang baik selama kehamilan bukan hanya berdampak positif pada kesehatan sang ibu, tetapi juga berperan besar dalam perkembangan janin. Nutrisi yang tepat bisa mencegah komplikasi berbahaya seperti preeklampsia dan berat badan lahir rendah (BBLR), dua masalah serius yang sering muncul jika ibu hamil kekurangan nutrisi.

Penting untuk dipahami bahwa janin yang sedang tumbuh sangat bergantung pada nutrisi yang diterima dari ibunya. Jika ibu tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, hal ini dapat memengaruhi pertumbuhan janin, seperti memperlambat pertumbuhan di dalam rahim atau menyebabkan cacat lahir. Kekurangan asam folat, misalnya, dapat meningkatkan risiko cacat tabung saraf seperti spina bifida pada bayi. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan makronutrien dan mikronutrien agar janin dapat tumbuh dengan sehat.

Ketika seorang wanita hamil, kebutuhan kalorinya akan meningkat, terutama di trimester kedua dan ketiga. Menurut para ahli gizi, ibu hamil memerlukan tambahan sekitar 340 hingga 450 kalori per hari untuk mendukung pertumbuhan janin dan perubahan dalam tubuhnya sendiri. Selain itu, asupan protein juga harus ditingkatkan. Protein diperlukan untuk memperbaiki jaringan tubuh ibu serta membentuk jaringan baru bagi janin yang sedang berkembang. Mikronutrien seperti zat besi, asam folat, kalsium, dan vitamin D juga tidak kalah penting. Semua ini harus diperoleh dari makanan atau suplemen yang direkomendasikan dokter.

Salah satu komplikasi serius yang bisa muncul selama kehamilan adalah preeklampsia. Ini adalah kondisi yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan kerusakan pada organ tubuh seperti ginjal atau hati. Biasanya, preeklampsia muncul setelah kehamilan memasuki minggu ke-20. Nutrisi yang baik bisa membantu mencegah preeklampsia. Contohnya, asupan kalsium yang cukup telah terbukti mengurangi risiko preeklampsia. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa suplementasi kalsium pada wanita dengan asupan rendah bisa mengurangi risiko preeklampsia hingga 50%. Selain kalsium, asupan antioksidan seperti vitamin C dan E juga bisa membantu menurunkan risiko preeklampsia.

Banyak studi yang membuktikan bahwa nutrisi bisa membantu mencegah preeklampsia. Sebagai contoh, sebuah studi besar menunjukkan bahwa konsumsi kalium dapat menurunkan tekanan darah, yang akhirnya dapat mengurangi risiko preeklampsia. Selain itu, pola makan yang tinggi serat dan rendah lemak jenuh juga dianggap dapat menurunkan risiko ini. Wanita yang mengikuti diet Mediterania, yang kaya buah-buahan, sayuran, ikan, dan kacang-kacangan, diketahui memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami preeklampsia. Untuk mencegah preeklampsia, ibu hamil sebaiknya mengadopsi pola makan yang seimbang dan kaya nutrisi penting. Beberapa makanan yang baik untuk dikonsumsi adalah produk susu seperti yogurt dan keju, buah-buahan dan sayuran yang kaya antioksidan, biji-bijian, serta ikan yang mengandung asam lemak omega-3 seperti salmon dan tuna.

Selain preeklampsia, masalah lain yang sering dihadapi ibu hamil adalah melahirkan bayi dengan berat badan lahir yang rendah atau BBLR. Ini adalah kondisi di mana berat bayi saat lahir kurang dari 2.500 gram. BBLR bisa disebabkan oleh kekurangan nutrisi pada ibu atau faktor lain seperti kehamilan ganda dan komplikasi medis. Bayi yang lahir dengan BBLR memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi, tumbuh lebih lambat, dan berpotensi mengembangkan penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung di kemudian hari. Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu hamil untuk menjaga pola makan yang baik agar bayi mereka lahir dengan berat yang sehat.

Berikut ini adalah contoh menu harian yang seimbang untuk ibu hamil:

  • Sarapan : Oatmeal dengan potongan buah-buahan seperti strawberry dan pisang, disertai segelas susu rendah lemak.
  • Camilan Pagi : Yogurt dengan granola dan kacang-kacangan.
  • Makan Siang : Salad sayuran dengan dada ayam panggang, alpukat, dan kacang-kacangan, disertai roti gandum utuh.
  • Camilan Sore : Buah-buahan segar seperti apel atau pir, serta sepotong keju.
  • Makan Malam : Ikan panggang seperti salmon dengan sayuran kukus seperti brokoli dan wortel, serta nasi merah.

Selain memastikan bahwa ibu hamil mendapatkan nutrisi yang cukup, ada beberapa makanan yang harus dihindari karena berisiko tinggi terhadap kesehatan janin. Contohnya adalah ikan yang mengandung merkuri tinggi, seperti hiu dan makarel, serta daging dan ikan mentah yang bisa mengandung bakteri berbahaya. Keju lunak yang tidak dipasteurisasi, alkohol, dan konsumsi kafein berlebihan juga sebaiknya dihindari.

Salah satu cara terbaik untuk memastikan bahwa ibu hamil mendapatkan nutrisi yang tepat adalah dengan berkonsultasi dengan ahli gizi. Konsultasi ini dapat membantu ibu hamil untuk mengetahui makanan apa saja yang dibutuhkan sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan pribadi mereka. Selain itu, ibu hamil juga dapat belajar tentang pentingnya berbagai jenis nutrisi dan bagaimana cara terbaik untuk mendapatkannya.

Kesimpulannya, intervensi nutrisi yang baik selama kehamilan sangat penting untuk mencegah komplikasi seperti preeklampsia dan BBLR. Dengan mengonsumsi makanan yang kaya kalsium, zat besi, asam folat, dan antioksidan, ibu hamil dapat mendukung pertumbuhan janin dengan optimal. Konsultasi dengan ahli gizi juga sangat dianjurkan untuk memastikan bahwa kebutuhan nutrisi ibu hamil terpenuhi. Dengan pola makan yang seimbang dan asupan nutrisi yang cukup, ibu hamil bisa menjalani kehamilan yang sehat dan melahirkan bayi yang sehat pula.

REFERENSI 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun