Siapa yang masih ingat kelima sila Pancasila? Boleh jadi banyak yang lupa. Saya hanya membacakan secara teratur kelima sila tersebut saat SD. Itu terjadi puluhan tahun lalu. Sekarang saya kadang-kadang lupa kelima sila itu. Kadang-kadang hanya ingat sebagian kalimatnya saja. Ini mungkin pengaruh daya ingat. Apalagi sekarang ini jarang disebutkan lagi.
Anak-anak sekolah sekarang juga ternyata ada yang sering lupa. Pernah saya bertanya kepada pelajar SMA tentang kelima sila tersebut. Sebagian besar sudah lupa sila-silanya. Beberapa dari mereka ingat betul. Mereka bisa menghafal. Sebagian lagi malah merasa asing karena sama sekali tidak mengingat satu-dua kalimat pun. Wah..ini bahaya. Penyakit lupa akan pancasila semakin mewabah.
Hari ini, bangsa ini merayakan hari Kesaktian Pancasila. Kata sakti ini penting. Sakti berarti memiliki daya yang luar biasa. Kesaktian berarti kemampuan yang luar biasa. Kadang-kadang kata kesaktian disematkan pada kekuatan gaib. Gaib dalam artian jauh dari jangkauan jelajah berpikir manusia.
Kesaktian pancasila. Jika kata sakti disematkan di depan pancasila, sejauh itukah daya pancasila? Tentu saja founding fathers negeri ini mengharapkan demikian. Pancasila paling tidak mesti dijadikan pengikat yang melampaui sekat budaya, daerah, agama, dan kelompok sosial. Jika dicermati dengan baik, pancasila menyokong kehidupan bersama di negeri ini.
Mereka dulu tahu, bangsa ini majemuk. Bagaimana menyatukannya? Lahirlah pancasila. Maka jangan main-main dengan latar belakang munculnya pancasila. Jangan heran jika para peneliti asing sangat bangga dengan pancasila dari Indonesia. Mereka tahu betul seluk-beluk lahirnya. Mereka juga menemukan kekuatan luar biasa dari pancasila. Tak heran jika kata KESAKTIAN disematkan di depan kata PANCASILA.
Pertanyaannya adalah masihkah pancasila ini sakti? Masihkah pancasila memiliki kekuatan luar biasa, yang melampaui sekat budaya, daerah, agama, dan kelompok sosial?
Gambaraan pelupaan isi pancasila menjadi rambu bahwa negeri ini mulai melupakan sejarahnya. Bagaimana menemukan kekuatan-kesaktian pancasila jika sila-silanya saja lupa. Tetapi tentu saja masih muncul penggiat yang gemar mengembalikan kekuatan pancasila di negeri ini. di tengah mirisnya harapan akan kesaktian pancasila, negeri ini masih mempunyai tokoh kaliber yang berusaha menegakkan pancasila.
Gerakan tokoh-tokoh seperti almarhum Gusdur kadang-kadang memang berhadapan dengan kekuatan kelompok radikal yang anti-perbedaan. Ini juga menjadi bukti bahwa pancasila kini terancam keberadaannya. Siapa lagi yang bisa mempertahankan kesaktian pancasila? Besar harapannya agar kaum muda negeri ini mau dan mampu mengembalikan KESAKTIAN PANCASILA. Selamat hari kesaktian pancasila.
-----------
obrolan siang
PA, 1/10/2012
Gordi Afri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H