Mohon tunggu...
Gordi Afri
Gordi Afri Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Alumnus STF Driyarkara, Jakarta, 2012. Sekarang tinggal di Yogyakarta. Simak pengalamannya di http://gordyafri.blogspot.com dan http://gordyafri2011.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Siap Kalah dan Siap Menang dalam Pertarungan Pilkada

22 September 2012   07:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:00 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Siapa pun pasti ingin dan berusaha untuk menang dalam setiap pertandingan. Itulah yang dicari oleh setiap tim. Juga setiap pemain yang berlaga di lapangan. Kemenangan menjadi tolok ukur keberhasilan. Tetapi jika kalah bagaimana? Apakah itu bukan termasuk situasi yang melekat dalam pertandingan?

Pilkada Jakarta baru saja selesai. Ada yang menang dan ada yang kalah. Hitungan cepat beberapa lembaga menunjukkan hal itu. Menarik sekali melihat hasil ini. Paling tidak dua kandidat kepala daerah sudah siap untuk menerima hasil. Sebab, pertarungan pilkada ini menuntut mereka untuk siap menang dan siap kalah. Syukur kalau menang. Tetapi setiap kandidat hanya boleh menerima satu hasil. Atau kalah atau menang. Dalam persiapan pertarungan tentu saja siap menang dan siap kalah.

Mereka sudah meyakinkan pemilih dengan berbagai cara dalam masa kampanye. ada janji perbaikan sana-sini, penambahan fasilitas, membuat terobosan ini itu, mengajukan solusi jitu, dan sebagainya. Pemilih juga sudah mendengar dan mencermati semuanya. Pemilih, kini ibarat bos, bebas menentukan pilihannya. Inilah yang terjadi saat pemilihan. dan, kita sudah tahu hasilnya dari hitungan cepat. Salah satu kandidat menang. Dialah yang berhasil meyakinkan dan membuat pemilih jatuh hati padanya.

Gubernur Fauzi Bowo sudah siap untuk menang dan kalah. Dia sudah memberi salam kepada pesaingnya, Pasangan Pak Jokowi. Ini menjadi petunjuk bahwa dia memang sudah siap untuk memang dan kalah. Dan, berani menerima hasil serta mengakui kemenangan pesaingnya. Menelepon atau memberi salam kepada pesaing bukanlah hal besar. Tetapi menjadi hal besar ketika dibuat pada momen bersejarah. Pilkada adalah momen bersejarah. Fauzi sudah membuat hal besar suasana pilkada kali ini.

Ini menjadi pelajaran berharga bagi setiap orang yang mau memimpin. Juga bagi pemain yang bertarung dalam arena pertarungan. Siap menang dan siap kalah. Kalau menang bersyukurlah. Target tercapai. Tetapi kalau kalah, jangan berkecil hati. Bangkit kembali. Mulai dengan mengakui kekuatan lawan.

Orang besar adalah mereka yang berani untuk menang dan berani menerima kekalahan.

------------------------------

*Obrolan siang menjelang sore

PA, 22/9/2012

Gordi Afri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun