Mohon tunggu...
Gordi Afri
Gordi Afri Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Alumnus STF Driyarkara, Jakarta, 2012. Sekarang tinggal di Yogyakarta. Simak pengalamannya di http://gordyafri.blogspot.com dan http://gordyafri2011.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Beragam Versi Ucapan Selamat Natal tahun 2011

26 Desember 2011   12:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:44 5400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Natal kali ini amat istimewa bagi saya. Istimewanya terletak dalam beragamnya ucapan selamat Natal yang dikirim teman-teman saya. Saya termasuk orang yang hobi membandingkan ucapan Natal dari tahun ke tahun. Dari perbandingan ini, saya melihat tahun ini ada peningkatan jumlah dan beragamnya isi ucapan itu. Tentang peningkatan, hal ini dipengaruhi juga oleh meluasnya jaringan pergaulan saya.

Ada beberapa sahabat Muslim yang memberi ucapan selamat. Ini bukti bahwa, mereka sudah menerima saya sebagai sahabat, dan mereka menghargai saya dengan segala perbedaannya. Kepada beberapa teman Muslim, saya bertanya, katanya ada larangan untuk mengucapkan Selamat Natal. Mereka mengatakan itu kehendak pribadi tanpa dilandasi imng-iming lain. Ini berarti bahwa larangan itu (kalau memang demikian adanya) sebenarnya ditafsirkan macam-macam.

Romo Aloys Budi Purnomo, hari ini di KOMPAS mengatakan, seorang Muslim tidak serta mengimani Yesus dengan ucapan selamat hari Natal kepada umat Kristiani. Jadi, mengucapkan selamat Natal tidak berarti bahwa seseorang mengimani Yesus. Kalau larangan ucapan selamat Natal benar-benar ada dalam ajaran Islam berarti banyak yang melanggar, termasuk Presiden SBY yang mengucapkan selamat Natal kepada umat Kristiani di Indonesia.

Berikut ini saya sertakan beragam ucapan selamat Natal dari sahabat saya. Ucapan ini merupakan ekspresi kegembiraan selama Natal tahun ini. Ada ekspresi lain yang diungkapkan ketika saya bertemu langsung dan berjabatan tangan. Yang ada di sini adalah ucapan yang dikirim lewat media sosial seperti facebook dan surat elektronik.

Ada yang berupa rumusan sederhana dan lazim,
"Met Hari Natal ya..."


Ada lagi rumusan lain yang lebih panjang.
"Tak terasa waktu terus berlalu bagaikan air mengalir yang tak pernah kembali. Hari-hari yang dilalui penuh dengan suka dan suka, itulah seni hidup. Tetapi, ingat satu hal yang pasti, ‘KASIH SETIA TUHAN' tak pernah berakhir dalam hidup kita. Selamat menantikan detik-detik masa raya adven (masa penantian-dari saya)-Natal Tuhan Yesus Putra. Natal memberkati kita semua....Haleluya..Amin!"
Ucapan ini menekankan tentang KASIH SETIA Tuhan, mudah-mudahan saya juga SETIA.

Ada lagi rumusan pendek.
"Selamat Natal ya...Damai dan Kasih-Nya selalu menyertai kita..."

Beda lagi dengan rumusan penuh kreasi berikut ini,
"Detik demi detik berlalu. Tanpa kita sadari NATAL sudah hampir tiba, maka marilah kita saling memaafkan, untuk memulai bulan yang penuh berkat tanpa ada DOSA di antara kita!! Dengan setulus hati, kami ucapkan SELAMAT MENJELANG NATAL 2011 dan HAPPY NEW YEAR 2012."

Ada teman yang mengucapkan dalam 2 bahasa,
"JOY BLESSING, LOVE, PEACE, HAPPINES are my wishes for you this Christmas, ‘MERRY CHRISTMAS' Semoga indahnya damai Natal bisa membuat kita semakin dekat dengan Tuhan dan semakin membuat kita sadar arti kata ‘Mencintai' dan ‘Mengasihi' sesama."

Lain lagi dengan ucapan bernada puitis berikut ini,
"Kasih TUHAN YESUS tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan, karena itu mari kita balas dengan mempersembahkan hidup kepada-Nya. Met Natal, Semoga damai dan kasih-Nya beserta kita semua."

Ucapan berikut ini menitikberatkan pada bayi Yesus,
"Lihatlah di depan pintu hati kita, pasti kita akan menemukan bayi kecil sedang menangis. Ambil dan rawatlah Dia sebab Dia adalah Yesus yang hari ini datang membawa damai abadi. Selamat Natal."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun