Mohon tunggu...
Gordi Afri
Gordi Afri Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Alumnus STF Driyarkara, Jakarta, 2012. Sekarang tinggal di Yogyakarta. Simak pengalamannya di http://gordyafri.blogspot.com dan http://gordyafri2011.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sulit Mengakui Kesalahan Sendiri

17 September 2012   15:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:20 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sulit mengaku salah apalagi kalah. Ini penyakit alami manusia. Mau mengaku menang, mau menang terus. Tak mau kalah apalagi mengakui kesalahan. Jika ini bisa sembuh, manusia akan bebas. Bebas untuk mengatakan, saya bersalah, saya mohon maaf. Dengan demikian perkara selesai. Tak ada debat panjang mencari siapa yang salah. Tetapi semudah itu kah perkara ini?

Tunggu dulu. Manusia biasanya sulit mengakui kesalahan. Memang ada segelintir yang mau mengakui. Untuk menjadi seperti segelintir ini butuh perjuangan keras. Perjuangan melawan kecenderungan alami manusia. Siapa yang mau kalah? Apalagi siapa yang mau disalahkan? Sebagian besar tidak mau. Tetapi mau bilang apa jika memang ada kesalahan. Pasti ada penyebabnya.

Kalau mau maju, beranilah mengakui kesalahan dan mengaku salah. Mudah sebenarnya tetapi sulit mengakuinya. Salah itu biasa, kata orang. Mengakui kesalahan itu baru luar biasa. Sebab banyak yang ingin menyembunyikan kesalahannya. Maunya tampil sempurna, perfectionis. Padahal jika mengakui kesalahan dia akan menjadi sempurna juga. Sempurna karena ada kesalahan dan ada pengakuan akan kesalahan itu. Sempurna karena dia memang pernah berbuat baik dan banyak berbuat baik tetapi pernah berbuat salah juga. Jadi dia mengakui tutur langkah yang benar dan salah.

-----------------------------------------------------------

*Obrolan malam menjelang terlelap di alam mimpi.

PA, 17/9/2012

Gordi Afri

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun