Mohon tunggu...
Levina Amelia Maharani
Levina Amelia Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Permasalahan Mengajar dan Inovasi Pembelajaran di SD

9 Desember 2021   08:35 Diperbarui: 9 Desember 2021   08:40 2337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kesulitan tidak akan pernah hilang dan akan selalu ada, sebagai seorang guru sudah seharusnya dan dituntut untuk mengerti bagaimana bahan pembelajaran yang akan disampaikan ketika mengajar dan guru harus mampu untuk menguasai bahan pengajaran. Kesulitan yang dirasakan oleh guru ini beralasan karena peserta didik yang akan diajarnya bukan hanya seorang individu melainkan suatu kelompok yang di mana dalam kelompok tersebut pasti memiliki suatu keunikan yang berbeda-beda. Kesulitan juga dialami oleh setiap siswa saat belajar. Menurut Mulyadi (2010) mengatakan kesulitan belajar itu merupakan suatu kondisi yang biasa terjadi ketika pembelajaran itu berlangsung hal tersebut ditandai dengan adanya hambatan yang dirasakan oleh siswa untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan.

Terdapat tiga hal yang dapat membedakan peserta didik yang beragam, yaitu: intelektual, psikologi, dan biologis. Pada aspek psikologi dapat diambil contoh sebagai berikut: ketika anak akan berangkat sekolah terkadang peserta didik yang masih dikelas bawah (kelas 1-3) mereka merasa takut untuk pergi ke sekolah, hal itu mungkin dikarenakan rasa ketakutan anak ketika mendapatkan guru yang keras atau galak disekolah atau anak tersebut merasa ketakutan karena memiliki tugas yang susah di sekolah.

Langkah awal sebagai seorang guru, guru harus melakukan pendekatan kepada anak tersebut dan mulai bertanya kepada anak tersebut alasan mengapa anak tersebut merasa takut untuk sekolah secara perlahan-lahan. Hal tersebut dilakukan sampai guru bisa mengetahui alasannya hingga antar guru dan anak tersebut merasakan keterbukaan dalam berkomunikasi setelah mengetahui, guru dapat mencari solusi agar anak tersebut dapat rajin Kembali sekolah dan dapat mengikuti proses pembelajaran seperti biasanya. Tidak hanya guru saja yang berperan dalam aspek psikologi ini, orang tua pun memiliki peran penting dalam aspek psikologi.

Menurut Ahmadi (2013) mengatakan bahwa faktor yang menyebabkan anak takut untuk ke sekolah dikarenakan kesulitan belajar, kesulitan belajar ini dapat dikarenakan oleh dua faktor yaitu faktor intern maupun faktor eksternal dan kedua faktor tersebutlah yang akan menjadi hambatan bagi siswa untuk mencapai hasil belajar.

Oleh karena itu dalam proses membangun generasi yang unggul. Tidak hanya guru saja yang berperan penting namun orang tua juga memiliki peran yang penting. Selain itu, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pengelolaan pembelajaran dikelas yang dilakukan oleh guru. Pengelola yang baik adalah pengelolaan yang memiliki interaksi belajar mengajar antar guru dengan murid maupun murid dengan murid yang baik. Namun pengelolaan kelas yang baik tidak selamanya bertahan lama, hal ini dikarenakan kondisi yang tidak bisa di prediksi, lalu terdapatnya suatu gangguan yang tidak diinginkan datang baik dari dalam kelas maupun luar kelas. Hal ini tidak dapat dicegah oleh guru, dikarenakan hal ini dikehendaki diluar kemampuan guru yaitu kendala spontanitas dari pengelolaan kelas itu sendiri.

Setelah peristiwa itu, tugas guru harus mampu mengembalikan peserta didik untuk  mempertahankan apa yang menjadi tugas mereka, dan peserta didik harus mempertahankan tugas yang telah di perintah oleh guru tersebut. Maka dari itu salah satu hal yng dapat dilakukan oleh  seorang guru yaitu harus mampu untuk mengembangkan variasi mengajar mereka dalam pembelajaran. Salah satu varian pembelajarnya yaitu dengan menggunakan suatu alat bantu, seperti media pandang, media baca, media dengar, dan varian lainnya. Media pembelajaran harus menggunakan media yang efektif ketika digunakan oleh guru tersebut dalam pembelajaran dikelas dan media ini harus dilakukan oleh guru dengan tujuan agar dapat memodifikasi keadaan dalam kelas tersebut, dan dapat mengendalikan media tersebut dengan baik.

Meningkatkan mutu pendidikan dapat tercapai apabila proses belajar mengajar di kelas dapat dilaksanakan dengan efektif dan berguna tanpa adanya suatu gangguan. Maka dari itu sebagai seorang guru sudah seharusnya mampu untuk meningkatkan perannya sebagai guru dan juga kompetensi yang guru miliki. sebagai seorang guru yang kompeten maka akan lebih mampu untuk menciptakan suatu lingkungan belajar yang efektif dan mampu untuk mengelola kelasnya agar hasil dari belajar peserta didik akan lebih optimal. Karena pengelolaan kelas yang efektif merupakan suatu syarat agar dapat terjadinya suatu proses pembelajaran yang lebih efektif.

Dalam kegiatan pembelajaran harus adanya proses komunikasi yang baik , dan sebagai seorang guru harus mampu menjadi komunikator yang baik. Guru yang bertugas agar bisa menyampaikan pesan pendidikan kepada penerima yaitu peserta didik. Agar pesan tersebut dapat diterima dengan baik oleh peserta didik, oleh karena itu komunikasi adalah suatu wahana untuk menyalurkan pesan yang dapat disebut sebagai media pembelajaran. Media pembelajaran disini merupakan suatu jenis komponen yang terdapat pada lingkungan peserta didik yang bertujuan agar dapat merangsang pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik baik di sekolah maupun di rumah, dengan cara merangsang peserta didik untuk mau berpikir, berperasaan dan mampu untuk mendapatkan perhatian yang lebih dari peserta didik. Hal ini dilakukan agar peserta didik dapat mencapai suatu tujuan pendidikan.

REFERENSI:

Irham, M dan Wiyani. A. N. (2013). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media

Mulyadi. (2010). Diagnosis Kesulitan Belajar dan Bimbingan Kesulitan Belajar Khusus. Yogyakarta: Nuha Litera

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun