Hari kamis 14 juni 2013 mahasiswa UKI melakukan aksi demo tolak kenaikan BBM. Dalam orasinya mahasiswa UKI secara tegas menolak kenaikan harga BBM karena dianggap akan semakin menyengsarakan rakyat Indonesia .
Aksi ini sempat dibubarkan oleh pihak kepolisian karena dianggap mengganggu ketertiban umum. Namun mahasiswa tidak patah arang, mereka tetap melanjutkan aksi demonstrasi. Sehingga mengakibatkan bentrok antara mahasiswa dan pihak kepolisian. Jumlah orang yang tidak berimbang membuat mahasiswa harus dipukul mundur oleh polisi . Mahasiswa pun merengsek masuk ke dalam kampus, tapi pihak polisi tidak berhenti disitu saja . Polisi secara terus menerus menembakkan gas air mata ke dalam kampus dan mahasiswa pun membalas dengan lemparan batu . Polisi pun sempat memasuki area kampus UKI menyerang mahasiswa. Polisi dianggap sudah melakukan pelanggaran karena telah memasuki area kampus dan menyerang mahasiswa.
Bentrok antara polisi dan mahasiswa pun berakhir jam 20.00. Namun setelah bentrok berakhir, aksi polisi tidak hanya sampai di situ . Tim intel dari kepolisian pun mulai memasuki kampus . Tim intel menangkap 4 orang mahasiswa di dalam kampus UkI. Penangkapan ini tentunya melanggar peraturan, karena pihak polisi tidak mendapat izin dari pihak Rektorat untuk memasuki area kampus.
Dapat kita lihat bahwa kepolisian telah melakukan kemunduran ke masa lima belas tahun yang lalu yaitu masa orde baru . Polisi secara sewenang-wenang melakukan penangkapan terhadap mahasiswa yang merupakan aset masa depan bangsa ini .
Merdeka !
Jaya !
Menang !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H