Hai hai bunda.. Bagaimana kabarnya? Lama tak jumpa dengan artikel saya ya... kali ini kita akan membahas, apa benar sih marah pada anak itu di perbolehkan? Pasti yang bunda tunggu-tunggu. Simak terus ya bunda.. jangan lupa follow akun saya agar tidak ketinggalan update artikel saya.
Kita ini bunda hidup di jaman serba sulit karena tekanan hidup yang terus bertambah dari hari ke hari. Setuju atau tidak bunda kalau mengurus dan mendidik anak itu butuh berlapis-lapis kesabaran? Dari pagi sampai malam bunda harus menghadapi tingkah polah anak yang tak ada habisnya.
Tak mau turun dari gendongan, bertengkar dengan adiknya, sering kebobolan ngompol, mudah menangis, tidak mau makan, merengek tak hentinya minta jajan, dan tentu masih banyak lagi yang lainnya. Padahal bunda pun sudah lelah dengan pekerjaan rumah yang tak ada habisnya.
Ketika suatu saat emosi bunda sudah memuncak hingga puncaknya, kepala serasa mau meledak, dada terasa amat sekali sesak nafas. Lalu bagaimana ya bunda cara mempertahankan kesadaran untuk tetap tenang meski rasa marah sudah menggunung hingga ke puncaknya?
1. Sabar mendidik anak pada anak
Mendidik kebaikan pada anak itu memang membutuhkan kesabaran seorang ibu yang amat sangat sabar. Mengajarkan doa-doa, perlaku yang baik dan benar seharunya bagaimana.
2. Sabar menjawab pertanyaan anak
Bunda sebaiknya bersabar menjawab setiap pertanyaan anak bunda, karena dengan anak bertanya pada bunda justru ia menaruh kepercayaan pada bunda sebagai orang tuanya yang mendidik selama ini. Jika kita males-malesan atau justru marah-marah dengan pertanyaan yang anak lontarkan maka anak mungkin akan kapok bertanya lagi dan anak tersebut tidak mau menaruh kepercayaan lagi pada bunda.
Oleh karena itu anak akan bertanya pada orang lain. Lalu apa yang terjadi kalau anak bertanya pada orang yang salah lalu mendapat jawaban yang berbahaya untuk perkembangannya? Maka jangan lakukan itu ya bunda?
3. Sabar untuk menjadi pendengar radio yang baik
Untuk bersifat sabar dalam mendidik anak adalah menjadi pendengar radio yang baik. Jangan pernah mengganggap remeh curhatan anak bunda, dengarkan seperti bunda mendengarkan music di radio dan komentari dengan tegas serta nasehatilah anak bunda untuk menjadi yang lebih baik.