Apakah si buah hati bunda sering mengobrol sendiri? Apakah si buah hati bunda sering menanyakan sesuatu hal yang tidak masuk akal? Itu merupakan hasil imajinasi dari anak tersebut. Bunda harus bangga mempunyai si buah hati yang selalu berimajinasi. Imajinasi lahir dari proses mental setiap manusia. Proses ini mendorong semua kekuatan yang bersifat emosi untuk terlibat dan berperan aktif dalam merangsang pemikiran yang kreatif, serta memberikan sebuah energi pada tindakan yang kreatif. Kemampuan imajinasi si buah hati merupakan bagian dari aktivitas otak kanan yang bermanfaat untuk kecerdasan.
Pada usia sekolah imajinasi si buah hati berada pada tahap yang paling kuat, sehingga si buah hati memiliki daya menghafal paling kuat, memori yang paling kuat dengan ingatan yang paling banyak. Pada periode inilah bunda harus lebih perhatian agar tidak terlewati begitu saja dan bisa membantu menumbuhkan imajinasi pada si buah hati. Oleh karena itu bunda harus mengerti bahwa imajinasi itu sangat membantu dalam hal:
- Mengembangkan komunikasi: Anak yang melakukan permainan imajinasi atau mendengarkan cerita dongeng cenderung memiliki komunikasi yang lebih baik. Mungkin bunda tidak mengetahui perkembangan tersebut secara cepat, namun si buah hati nantinya kosa kata akan berkembang dengan cepat.
- Mengambil kendali: Aktifitas berpura-pura membuat si buah hati  bisa menjadi siapapun yang dia mau. Dia akan menjadi mampu mengeksplor emosi positi, berlatih hal yang dia pelajari, dan menciptakan situasi yang sesuai dengan keinginannya. Kegiatan imajinasi seperti bermain dokte-dokteran yang memebrinya rasa memiliki kendali dan menguasai meski dalam situasi yang belum dia kenal.
- Memperluas dunia si buah hati: Pikiran tidak hanya mengolah apa yang pernah dilihat, tetapi juga menciptakan apa yang pernah lebih dia lihat. Inilah yang membuat imajinasi si buah hati lebih luas. Rasa ingin tahu berpadu imajinasi adalah bentuk pengetahuan yang luar biasa.
- Memecahkan masalah: Membangun situasi yang imajinatif mengajarkan si buah hati berpikir kreatif. Kreatifitas ini yang akan menjadi modal penting dalam memecahkan masalah. Sebuah penelitian yang dilakukan di Case Western Reserve University menunjukkan bahwa anak yang imajinatif di waktu kecil memiliki kecenderungan untuk mempertahankan imajinasinya saat ia menjadi besar. Is juga menjadi pemecah masalah yang lebih baik. Telah terbukti dalam kehidupan bahwa seseorang yang imajinatif memiliki lebih banyak cara yang bisa diambil ketika menghadapi tantangan dan situasi yang sulit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H