Mohon tunggu...
yana banyu negoro
yana banyu negoro Mohon Tunggu... karyawan swasta -

tidak ada maksud lebih selain menjaga existensi kemanusiaanku untuk dapat bercerita dan mendengarkan apa yang terjadi serta berbuat semampuku untuk menciptakan kehidupan yang indah dalam kehidupan yang singkat ini.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Negeri Paranormal

19 Agustus 2013   03:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:08 889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

tiga hari berlalu, pak zaenal kembali datang kerumah, setelah duduk dan minum perlahan dia mulai bicara,

"pak yana saya sudah mencoba menyembuhkan isteri bapak, tapi sepertinya saya tidak mampu lagi, setelah pulang dari sini saya dan keluarga di teror oleh dukun yang mengirim jin kesini, di ruang tamu rumah saya banyak darah berceceran dan nenek-nenek usia 90 tahun datang memperingati agar saya tidak ikut campur urusan dia. untuk itu saya persilahkan pak yana cari pengobatan dari orang lain" tutur pak zaenal

"saya hanya bisa mendoakan semoga pak yana bertemu orang yang cocok untuk dapat membantu menyembuhkan isteri bapak" ujarnya lagi sambil berdiri bersiap segera pulang.

saya hanya bisa menghela nafas panjang sambil memandang kepergian pak zaenal.

dalam kurun waktu dua bulan saya bawa isteri keliling mencari paranormal hebat sesuai informasi yang didapat, tapi kondisinya sama saja, lagi-lagi disaat benar-benar putus asa kawan lama masa smp tiba-tiba datang kerumah, terlontarlah curhat kehidupan tentang keadaan yang saya rasakan. gayung bersambut ternyata dia memiliki seorang guru paranormal yang katanya sangat mumpuni.

alhamdulillah, mungkin sudah takdir dariNya isteri saya perlahan mulai membaik saat ini, cerita jin-jin dimasukkan dalam botol yang biasa saya lihat di televisi di praktekkan oleh sang guru paranormal melihat saya tidak percaya dia meminjam handphone saya yang ada kameranya, lalu dia suruh saya foto botol tersebut, anehnya hasil foto yang saya ambil menunjukan siluet-siluet yang menyeramkan ada bentuk pocong sampai bentuk mata besar dengan sekiling mata berwarna hitam.

selesai prosesi kami minum-minum sambil ngobrol, sedikit saya bertanya minta bocoran siapa yang mengirim jin-jin tersebut kerumah saya, dia hanya tersenyum lalu dia bilang tidak perlu tahu dan dipikirkan yang penting isteri saya sembuh.

jeda berapa lama terdiam lalu saya kembali bertanya "ini kan jaman modern pak kok masih ada hal-hal seperti itu yah, memangnya banyak yah pak yang menggunakan hal-hal seperti itu?"

"kamu ini orang cirebon masa nggak bisa lihat keanehan setiap hari yang bisa kamu liat. nggak usah jauh-jauh lihat saja di sekitar cirebon sendiri banyak sekali dunia magic berbicara disini, kamu ingat pondok sate ***** yang ada di jalan itu, dua tahun rame bangetkan, sekarang mana sepi bahkan kiosnya mau dijual, terus tukang nasi jamblang jalan ***** ramenya seperti apa dulu, dari mulai yang bawa sepeda motor sampai yang bawa mobil tumph ruah berebut makan disitu coba liat sekarang sepi bentar lagi juga bangkrut karena sudah melewati dua tahun, atau kamu ingat warung kupat tahu ****, sekarang saja sepi dulu rame banget mau makan saja pada rela antri nunggu tempat duduk" bebernya dengan semangat.

saya hanya mengangguk-ngangguk saja karena memang tempat-tempat yang beliau ceritakan adalah tempat makan yang sangat digandrungi beberapa tahun lalu dan sekarang tempat tersebut sudah benar-benar ditinggalkan pelanggannya

saya masih diam tiba-tiba dia melanjutkan celotehnya " saat kasus suap hambalang lagi ramai-ramainya terserah pak yana percaya atau tidak saya mendapat undangan dari pejabat di jakarta sana, paranormal yang terkenal mumpuni dari beberapa daerah pun ikut dikumpulkan dengan satu tujuan sang pejabat meminta bantuan para normal agar kasus hambalang tidak mencuat dan redam dengan sendirinya, saya tidak mau pak biarpun bayarannya besar tapi ini kasus korupsi loh."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun