Mohon tunggu...
Tsaqif Nasution
Tsaqif Nasution Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa di STIBA AR-RAAYAH

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Indonesia Ada untuk Palestina

28 Mei 2021   20:58 Diperbarui: 28 Mei 2021   23:45 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Palestina sekarang adalah tanah yang terjajah. Tanah milik umat muslim yang direbut oleh penjajah zionis Israel. Tempat berdirinya Masjidil Aqsha yang mulia, kiblat pertama umat muslim.

Berpuluh-puluh tahun yang lalu. Orang-orang Yahudi yang dipersekusi oleh Jerman, terusir dari tanah Eropa. Mereka berlayar ke tanah Arab, Palestina, datang sebagai pengungsi. Kala itu rakyat Palestina membukakan pintu rumah mereka menerima kehadiran orang-orang Yahudi di tanah mereka. Tapi, apa balasan dari para zionis laknatullah alaihim tatkala mereka mulai mendominasi? Mereka berlaku sesuka hati, menjajah penduduk asli, mengusir tuan rumah tanpa tahu diri, membantai orang tua, wanita, dan anak-anak yang tak berdosa, mengklaim bahwa tanah ini milik mereka. Sungguh perbuatan yang teramat hina dan keji.

Lalu apa urusan kita dengan Palestina? Cobalah kita ingat-ingat kembali sejarah kemerdekaan Indonesia, dikala Indonesia akan memproklamasikan kemerdekaan. 

Palestina adalah salah satu negara yang memiliki andil dalam peristiwa tersebut. Seperti yang dikutip Republika, ada dua tokoh Palestina yang berperan penting mendukung lepasnya Indonesia dari penjajahan yaitu Muhammad Ali Thaher dan Syaikh Muhammad Amin Husaini. Ali Thaher adalah seorang pengusaha kaya raya yang menyumbangkan harta kekayaannya untuk membantu Indonesia pada tahun 1944. 

Sedangkan Syaikh Muhammad Amin Husiani adalah mufti Palestina yang melakukan perjuangan diplomasi mencari dukungan ke para pemimpin negara Arab untuk membantu kemerdekaan Indonesia. Dari sini kita tahu bahwasanya Palestina memiliki hubungan yang erat dengan Indonesia.

Sungguh aneh jika kita mendengar mereka yang mengatakan "Untuk apa mengurusi Palestina? Sedangkan dinegara sendiri banyak yang harus diurus". Parahnya ada saja yang masih berpihak kepada zionis Israel. Bukankah berarti mereka memihak kepada penjajah?.

Marilah buka hati dan pikiran. Peristiwa di Palestina bukan hanya sekedar urusan agama, melainkan lebih luas, yakni penjajahan dan kemanusiaan. Sebagaimana yang disebutkan dalam pembukaan UUD 1945 yang berbunyi "Bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan". Tidakkah kita sebagai rakyat Indonesia yang baik seharusnya memahami dan mengamalkan isi dari undang-undang dasar tersebut. 

Lantas apa alasan bagi kita untuk tidak membela Palestina yang sekarang dalam keadaan terjajah?. Apalagi bagi seorang mukmin, wajib bagi kita untuk selalu mendukung dan membantu saudara-saudara kita yang terdzolimi di sana, entah itu dengan harta, doa, dan yang lainnya. Kita tunjukkan bahwa Indonesia ada untuk Palestina, dan akan terus memperjuangkan kemerdekaan bagi mereka.

Tidak harus menjadi seorang muslim untuk membela Palestina, cukup menjadi manusia yang memiliki rasa kemanusiaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun