Perdagangan saham di bursa efek masih didominasi para pemain pasar baik investor kakap maupun investor menengah.  Selama ini jarang sekali  para pelaku pasar modal dari anak-anak usia sekolah yang ingin sekedar menabung dalam bentuk investasi saham. Jangankan anak sekolah masyarakat pada umumnya juga kurang mengerti apa itu saham, sehingga tidak ada minat untuk membeli saham. Di Bursa Efek saham potensial banyak digerakan para investor investasi. Selain itu pergerakan indek saham juga di dominasi orang-orang yang sudah mengenal dan mengerti saham. Bursa efek sendiri dalam rangka sosialisasi juga memiliki sekolah pasar modal yang tujuannya untuk memberi bekal pengetahuan tentang saham pada para calon investor. Himbauan menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati baru-baru ini tentang pentinganya pembelajaran saham mulai dari anak sekolah dasar memiliki tujuan yang bagus supaya anak-anak tahu cara menginvestasikan uangnya dengan membeli saham,
Membeli saham sama halnya menabung namun dalam bentuk membeli surat berharga. Semakin banyak mengenal saham bagi anak usia sekolah maka berpotensi menjaring para investor lokal pada masa yang akan datang. Pergerakan indeks saham justru lebih fundamental karena harga saham betul-betul digerakkan berdasar faktor kinerja perusahaan. Selama ini dinamika indeks saham rentan digerakkan oleh berbagai isu terutama isu politik. Investasi seperti ini dalam situasi tertentu bisa membuat ekonomi bergejolak apalagi kalau kenaikan saham menyangkut saham-saham public yang melayani sektor masyarakat seperti perbankan  tentu akan menganggu manajemen perusahaan dan menjadi isu sensitif karena menyangkut trust publik.
Saham adalah jenis asset yang tergolong likuid atau mudah dicairkan baik dalam bentuk pembagian deviden ataupun saham itu di jual pada para investor di lantai bursa. Dalam pengajarannya pada anak sekolah di mulai dari materi yang mendasar yaitu pentingnya berinvestasi dan juga pengetahuan tentang apa itu surat berharga. Dalam metode pengajarannya bisa diasumsikan seperti halnya sebuah tabungan sekolah namun bedanya tabungan tidak bisa dipindahtangankan sebelum tabungan itu dibagikan. Pasar saham adalah sebuah gambaran bagaimana masyarakat gemar berinvetasi. Saham di bursa efek banyak diperjualbelikan melalui agen-agen resmi perusahaan securitas. Namun sayangnya masyarkat belum begitu akrab padahal sudah lama perusahaan sekuritas operasional.
Gagasan dari Menteri Keuangan tampknya di respon secara baik oleh Mendikdasmen untuk menjadi pembelajaran tambahan kurikulum Deep Learning yang akan datang. Literasi Saham ini amat penting karena  saham adalah produk investasi dalam bentuk penanaman modal usaha bagi perusahaan yang sudah go public. Selain berinvestasi, literasi saham juga bagian dari pembelajaran tentang gambaran pergerakan ekonomi suatu negara yang dapat di pantau dalam bentuk investasi saham. Dunia yang makin mengglobal juga butuh bursa efek yang mampu menarik berbagai investor. Indonesia dengan penduduk terbesar di dunia potensial menggerakan pasar modal melalui dana-dana dari penduduknya sendiri. Bisa dibayangkan bila separo dari penduduk Indonesia yang usia produktif berinvestasi saham tentu nilai  kapitalisasinya juga akan besar. Indeks yang tinggi akan menarik bagi para investor kakap untuk ikut menjadi investor di Bursa Efek Indonesia.
Banyak hal yang perlu dipelajari dari dunia saham, bagi orang awam bisa mempercayakan dana investastasinya pada manajer investasi atau pialang yang tiap hari aktif di pasar saham. Di setiap saat nilai saham perusahaan terus bergerak naik turun. Bagi yang berinvestasi kecil nilai pengaruhnya tidak seberapa, sehingga banyak yang menunggu saat dividen saham perusahaan di bagi setiap tahunnya. Rata-rata penduduk Indonesia memahami saham saat kuliah di perguruan tinggi terutama Fakultas Ekonomi. Saat ini saham bukan lagi barang mewah yang hanya bisa di sentuh oleh mereka orang-orang kaya. Namun saham perusahaan juga boleh di miliki oleh siapa saja. Perusahaan go public selalu mencari permodalan dari bursa efek, banyak sekali saham yang di jual dengan harga yang rendah, ini adalah kesempatan bagi para investor lokal untuk menanam sahamnya. Bila perusahaan yang harga sahamnya minimalis mengalami perbaikan kinerja tentu yang beruntung adalah investor yang membelinya dengan harga murah.
Oleh sebab itu pengenalan investasi saham sejak dini akan makin mengakrabkan pasar saham pada seluruh lapisan masyarakat. Selain itu kelak ketika anak-anak memasuki usia kerja tidak canggung untuk menyimpan uangnya dalam bentuk investasi. Profesi apapun yang dijalani di usia muda mereka adalah pemilik sebuah perusahaan, tentu keren bukan. Perputaran uang juga terpantau aktif tidak hanya untuk konsumsi namun juga untuk berinvestasi masa depan. Masa depan dalam investasi juga masa depan bagi kinerja perusahaan yang beraktivitas di sektor riil. Itulah mengapa literasi saham begitu penting untuk anak-anak usioa sekolah. (Syahirul Alem, Pelaku Ekonomi & Literasi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H