Mohon tunggu...
SYAHIRUL ALEM
SYAHIRUL ALEM Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan & Owner El-Tsa Collection

hobi Menulis & Berkebun Profesi Pustakawan dan Owner El-Tsa Collection

Selanjutnya

Tutup

Bola

Perlukah STY Diganti?

5 Januari 2025   13:06 Diperbarui: 5 Januari 2025   21:45 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Rumor pergantian STY sebagai pelatih Timnas Senior Garuda kian ramai di media, berawal dari pemberitaan media Italia Tuttosport bahwa ketua umum PSSI Erick Thohir sedang mencari pelatih Eropa untuk menggantikan Shin Tae Yong sebagai pelatih timnas. Apapun misi yang di usung oleh ketua umum PSSI yang jelas target utama Indonesia harus lolos Piala Dunia 2026. Segalanya sudah terlanjur basah, kini Indonesia banyak diincar oleh negara pesaingnya di Kualifikasi round 3 Piala Dunia Zona Asia. Skor yang masih tipis-tipis masih memungkinkan semua penghuni grup untuk saling menggeser dan menyalip kecuali Jepang yang sudah mapan sebagai juara grup.

Australia sudah berganti Pelatih, demikian juga Arab Saudi, China juga berbenah dengan rekrutmen pemain naturalisasi, Bahrain juga bangkit dengan menjuarai Piala Teluk baru-baru ini.  Satu hal yang menjadi titik lemah dari STY adalah kemampuan komunikasi dengan para pemainnya. Adanya tuntutan untuk belajar Bahasa Indonesia dalam klausul perpanjangan kontrak tampak belum dipenuhi oleh STY. Komunikasi juga berimbas pada anjloknya prestasi Timnas Garuda pada saat Piala AFF baru-baru ini. Meskipun tampil dengan para pemain u-22, namun para pemain tampil sangat kompetitif dan punya prospek namun sayang timnas gagal lolos dari penyisihan grup. Suatu yang amat disesali oleh pendukung timnas Garuda, coba andaikata proyek ini diserahkan pada pelatih lokal seperti Indra Sjafri pasti hasilnya akan lain.

Memang bola itu bundar, semua sentuhan maupun permainan di lapangan bisa berubah secara drastis contoh penalti pada saat pertandingan penentuan Timnas Garuda vs Timnas Filiphina meskipun sorotan kamera tidak begitu jelas arah bola mengenai tangan atau tidak. Dalam sepak bola juga butuh gagasan dan juga perubahan-perubahan baik dari pola permainan maupun juga manajer support untuk mendukung prestasi timnas.

Tidak bisa dipungkiri kehadiran STY telah mentransformasi sepak bola Indonesia, hadirnya para pemain muda telah menjelma menjadikan timnas memiliki daya saing yang kuat. Rizky Ridho, Pratama Arhan, Asnawi Mangkualam adalah para pemain yang diorbitkan oleh STY. Di tangan STY timnas Garuda betul-betul menjadi macan Asia yang bangkit. Piala Asia bukan lagi mimpi di tangan STY, permainan yang prospek dan bermutu disuguhkan oleh para pemain timnas ketika menghadapi siapaun lawannya. Siapa sangka timnas Garuda mampu menggulung langganan PIala Dunia Arab Saudi saat lanjutan kualifikasi piala Dunia 2026 di Stadion Gelora Bung Karno lewat gol ciamik Marselino Ferdinan.

Menjelang lanjutan partai Timnas Garuda vs Australia, Indonesia butuh perubahan strategi selain penambahan rekrutan baru pemain naturalisasi. Timnas Garuda juga butuh sentuhan magic dari pelatih melalui perubahan strategi dan taktik permainan di lapangan. Para pemain naturalisasi dari Eropa merupakan pemain professional dan berkelas seperti Jay Idzes, Mees Hilgers dan Thom Haye. Selama ini mereka sudah menunjukan dedikasinya terhadap Timnas Garuda maupun juga dengan pelatih STY. Kebiasaan bermain di Eropa dengan pelatih Eropa bisa menyatu dengan pemain lokal dan juga pelatih Asia.

Seandainya rumor yang beredar itu benar bahwa STY di ganti? Apakah karena strategi untuk menghadapi pesaing-pesaingnya yang saat ini terus berbenah. Penambahan pemain naturalisasi pada posisi sticker dan gelandang tengah adalah kebutuhan mutlak. Saat ini Oley Romney adalah pemain depan yang paling mungkin untuk dinaturalisasi. Satu hal adalah para pemain Eropa juga butuh menghidupkan permainan kelas Eropa untuk meloloskan Timnas Garuda ke Piala Dunia 2026. Kalau ada keinginan untuk merekrutnya adalah wajar namun untuk menghadirkan pelatih top Eropa sebagai pelatih timnas garuda bukan persoalan mudah, apalagi STY masih terikrat kontrak sampai 2027. Pengalaman Direktur Teknik dari Eropa Frank Wormuth  juga hanya bekerja secara singkat dan akhirnya kembali pada Indra Sjafri.

Indonesia bukanlah negara yang memiliki tradisi kuat dalam sepak bola dunia, namun kita juga tidak bisa meragukan kapasitas Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang punya koneksi  luas di Eropa. Setidaknya masih ada waktu 2 bualn lagi sebelum menghadapi Australia yang gaya permaianannya sudah berstandar Eropa. Minimal adalah hasil seri harus di raih saat melawan Australia. Perlukah STY di ganti tentu banyak yang menolaknya karena figur STY masih begitu kuat di mata suporter timnas. Namun tidak mustahil ada kejutan-kejutan dari Erick Thohir karena Beliau dan PSSI yang paling tahu dan bertanggung jawab atas kelolosan Timnas garuda ke Piala Dunia 2026. Apalagi target PSSI sudah jelas timnas garuda harus lolos Piala Dunia 2026 dan juga olimpiade 2029.  Andai semisal STY di ganti pelatih penggatinya dalah betul-betul pelatih top dan di kenal public sepak bola nasional. Satu hal yang penting harus di akui, STY adalah pelatih yang sukses membawa perubahan sepakbola nasional. Bravo sepak bola Indonesia (Syahirul Alem, Pengamat Olahraga & Literasi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun