Menatap masa depan harus selalu optimis meskipun jalan hidup itu berliku-liku terkadang naik turun seperti Roal Coaster. Hidup harus selalu dinamis bukan statis, karena kehidupan ini akan terus maju mengikuti perkembangan zaman. Manusia adalah mahluk yang memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungannya, namun begitu Manusia juga harus mampu menciptakan lingkungannya sendiri supaya hidup ini tidak latah dan terombang-ambing dengan situasi yang ada. Orang yang perfect selalu menatap masa depannya meskipun harus bermimpi. Kematangan dan pengalaman hidup akan menentukan seseorang dalam menempuh jalan kehidupan. Karakter yang kuat dan stabil akan membuat seseorang tegar dalam menghadapi berbagai masalah hidup. Oleh sebab itu saat hidup itu di timpa keburukan jangan menyalahkan nasib karena terjadinya sesuatu itu bisa juga karena diri seseorang yang lalai ataupun juga karena faktor ilmu seseorang yang belum cukup untuk mencari solusinya.
Bicara masa depan harus selalu lekat dengan sebuah tekad dan juga keinginan untuk selalu belajar, tanpa belajar masa depan seseorang tidak tahu peta jalan. Pendidikan adalah sarana untuk melangkah mewujudkan masa depan. Ilmu yang dipelajari adalah asset yang berguna bagi seseorang. Karena pendidikan akan selalu mencitrakan masa depan secara positif, Ketika mimpi tidak sampai pada tujuan terkadang nasib yang ditonjolkan, persoalan nasib bukanlah masa depan yang tidak sampai tapi nasib memberikan pelajaran pada seseorang jangan berputus asa dengan masa depan. Tidak sedikit para peyandang disabilitas sejak lahir mampu meraih masa depan yang cemerlang seperti Putri Ariani, penyanyi penyandang tuna netra mampu berprestasi di bidang musik artinya nasiblah yang membuat putri menjadi tuna netra namun masa depannya tidak tergantung dari nasibnya bahkan prestasinya melebihi orang yang normal.
Masa depan jadi indah manakala masa depan itu diukur dari rasa syukur seseorang di beri kemudahan mencari rejeki, keluarga yang selalu bahagia dan juga kesadaran spiritual yang tinggi merupakan berkah untuk masa depan di dunia maupun akhiratnya. Kesimpulannya masa depan bukan semata-mata capital artinya mereka yang kaya raya, unggul jabatan, unggul status sosial adalah pemilik masa depan begitu sebaliknya mereka yang miskin, rendah status sosialnya adalah nasib hidup yang kurang mujur. Agama Islam mengajarkan sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Hujurat ayat 13 bahwa orang yang paling mulia di sisinya adalah orang yang bertaqwa. Jadi ketaqwaan adalah titik sentral bagi manusia untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT dalam menjalani kehidupan di dunia. Tanpa ridho Allah SWT profesi apapun yang dijalani seseorang hanya sebatas fatamorgana saja. Â Segalanya tampak indah dihadapan khalayak namun hatinya penuh kecamuk.
Hidup Sukses itu pada dasarnya adalah subjektif karena di posisi manapun manusia selalu merasa kurang dan kurang baik pangkat, harta bahkan juga soal keturunan. Namun ada satu kesepakatan bahwa masa depan adalah milik bersama. Tidak pernah ada masa depan ketik suatu negeri itu berkecamuk peperangan seperti yang terjadi di Ukraina, Palestina maupun negara timur tengah lainnya. Kedaulatan dan kemerdekaan  itu penting untuk menentukan masa depan diri kita maupun anak-anak. Hutan-hutan adalah sebuah persaksian bahwa kestabilan iklim akan mempengaruhi hajat hidup manusia. Kebanjiran, tanah longsor adalah contok ketika alam sudah tidak menjadi sahabat manusia. Karena korbanya juga tidak sedikit bila banjir maupun tanah longsor terjadi. Gempa Bumi juga bisa terjadi manakala alam mengalami pergeseran-pergeseran akibat lingkungan yang murka dengan ulah manusia. Saat ini kesadaran akan masa depan bukan hanya sebatas ego individu saja tapi juga menjadi milik bersama. Menanaman pohon adalah contohnya bagaimana bumi ini tetap terpenuhi sumber air bakunya. Tanpa air kehidupan akan punah termasuk manusia.
Dalam hidup. orang yang di beri kelapangan rejeki adalah juga cobaan bagiamana uang itu digunakan untuk memikirkan sesamanya melalui zakat, infaq maupun shodaqoh. Kalau hidup sudah berjiwa sosial memikirkan nasib bersama maka tidak pernah lagi ada cerita tentang nasib seseorang terkesan tanpa masa depan. Masa depan bukanlah milik orang muda saja tapi para orang tua juga memiliki masa depan, masa depan orang muda dan orang tua berbeda tujuannya namun esensinya tetaplah masa depan tanpa masa depan hidup seseorang akan tanpa semangat. Yang terpenting apapun pilihan masa depan jangan ada sikap untuk meredahkannya karena sama halnya dengan bully. Masa depan adalah hidup yang berkelanjutan yang penuh dengan drama dan moment moment kehidupan yang bisa menjadi pelajaran bagi kita semua(Syahirul Alem, Pemerhati Lingkungan & Literasi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H